Bersaing Tapi Akrab, Dicky Chandra Berpapasan dengan H Wahid Saat Mengembalikan Formulir Bakal Calon Wali Kota

Dicky chandra, calon wali kota tasikmalaya, pilkada 2024
Dua kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra dan H Wahid berpapasan dan saling menyapa saat hendak mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat DPC PKB, Selasa (30/4/2024).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dicky Chandra menjadi salah satu kandidat yang mendaftar bakal calon Wali Kota Tasikmalaya di PKB. Saat mengembalikan formulir, dia sempat menyapa dan berbagi tawa dengan saingannya.

Hal itu terjadi sesaat ketika Dicky Chandra tiba di Sekretariat PKB, kedatangannya bertepatan dengan H Wahid yang juga mengembalikan formulir pendaftaran. Dia pun menyempatkan diri menyapa H Wahid yang kala itu sudah berada di sespan vespa.

Di samping sebagai Ketua DPC PKB, H Wahid merupakan salah satu saingannya dalam memperebutkan SK pencalonan di Pilkada Kota Tasikmalaya. Namun meskipun sama-sama mengejar SK pencalonan dari DPP PKB, namun tidak tampak ada ketegangan antara keduanya.

Baca Juga:Dimeriahkan Konvoi Vespa Klasik, Ketua PKB Resmi Mendaftar Jadi Bakal Calon Wali Kota TasikmalayaMasa Berlaku Program P4GN Untuk Mencegah dan Memberantas Narkotika Bakal Habis Tahun Ini

Mereka pun saling menyapa dan berbincang dalam suasana keakraban. Interaksi Dicky dan Wahid sendiri seakan tidak ada persaingan antara keduanya.

Usai H Wahid berlalu, Dicky Chandra lanjut menyerahkan  formulir. Dokumen itu pun diterima oleh tim Desk Pilkada PKB yang kemudian memberikan Dicky gambaran mengenai proses lebih lanjut untuk mendapatkan SK pencalonan.

Dicky mengakui bahwa PKB bukan satu-satunya partai tempat dia memdaftar. Namun dia menilai PKB merupakan partai punya kekuatan yang mengakar di masyarakat. “Memiliki akar rumput yang kuat,” ungkapnya.

Sebagai seniman, dirinya pun mengaku punya hubungan yang kuat dengan PKB yang dengan pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU). Karena Dicky pun merupakan sutradara dari project One Pesantren One Product yang targetnya peningkatan ekonomi. “Jadi jangan melihat dari sisi seninya saja,” ucapnya.

Kolaborasi seni dan dunia pesantren pun menurutnya bisa terbangun kekuatan luar biasa. Khususnya untuk lebih menghidupkan perekonomian di Kota Tasikmalaya. “Santri bisa membuat sebuab program untuk meningkatkan sektor ekonomi, karena masalah di Kota Tasikmalaya sendiri adalah masalah perekonomian,” imbuhnya.

Di sisi lain, dirinya pun mengakui bahwa para pesaingnya merupakan kandidat-kandidat yang hebat. Namun dirinya tetap percaya diri dengan pengalamannya di dunia politik serta pupularitasnya sebagai seniman. “Popularitas ada sedikit, ilmu juga ada sedikit,” selorohnya.(rga)

0 Komentar