Ketika Listrik Masuk Sawah di Kabupaten Tasikmalaya, Petani Bisa Panen Tiga Kali Setahun

Pompa listrik untuk petani
Salah seorang petani menunjukkan pompa listrik yang digunakan untuk mengairi lahan pesawahan di Kabupaten Tasikmalaya. (Diki Setiawan/radartasik.id)
0 Komentar

Pada 2024, produksi padi di Tasikmalaya mencapai 353.425 ton dari luas panen 66.324 hektare. Tahun 2025 diproyeksikan naik menjadi 532.621 ton dari 98.838 hektare panen. Tatang menegaskan bahwa pompanisasi PLN ikut menyumbang peningkatan angka produksi, terutama di lahan tadah hujan. Dengan 10 kelompok tani yang masing-masing mengelola 20 hektare, ada 200 hektare sawah yang kini mendapat suplai dari pompa listrik. Hasilnya bisa mencapai 1.800 ton padi.

“Kalau untuk oplah belum kelihatan ke produksi karena tanamnya di bulan Oktober–Desember jadi estimasi panennya tahun 2026,” tambah Tatang.

Manager PLN UP3 Tasikmalaya, Yudho Rahadianto, menjelaskan bahwa program ini mulai bergulir sejak awal 2025 sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan dan pasokan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca Juga:Orang Ciamis Jadi Sekda DKI Jakarta, Uus Kuswanto Beri Bukti Figur Daerah bisa Manggung di Nasional!Dari Pesantren ke Ruang Pelayanan Jemaah: H Husna Mustopa Nahkodai Kemenag Haji & Umrah Kota Tasikmalaya

“Lebih produktif, memastikan pasokan air lebih andal dan efisiensi untuk irigasi pertanian. Sehingga dapat panen hingga tiga kali dalam satu tahun,” katanya.

Menurutnya, biaya operasional bisa ditekan hingga 40–50 persen dan pasokan air bersih juga tersedia untuk warga.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Electrifying Agriculture yang dijalankan PLN UID Jawa Barat. General Manager PLN UID Jabar, Sugeng Widodo, mengatakan modernisasi pertanian menjadi kunci daya saing.

“PLN berkomitmen untuk menyediakan solusi kelistrikan yang andal dan efisien untuk petani. Termasuk untuk penyambungan listrik pompa irigasi sawah,” jelasnya.

PLN UID Jabar telah menyambungkan listrik di banyak titik selama 2025, termasuk wilayah Priangan Timur.

“Kami berharap dengan beralih ke pompa listrik ini dapat meningkatkan produktivitas hasil panen terutama saat menghadapi musim kemarau,” ujarnya.

Transformasi yang berjalan senyap ini mengubah ritme kehidupan petani Tasikmalaya. Di ladang-ladang tempat mereka menggantungkan harapan, listrik kini mengalir bersama air, membawa efisiensi baru, ketahanan pangan yang lebih kuat, dan peluang hidup yang lebih baik.

Baca Juga:Kabupaten Tasikmalaya Juara TPID 2025: Ketika Penghargaan Tiba Lebih Cepat dari Harga Stabi!Komitmen yang Menembus Batas Wilayah: Gandara Grup Bantu Masjid dari Garut, Tasik Hingga Banjar!

Program ini tidak hanya menyalakan mesin pompa, tetapi juga menyalakan harapan baru bagi masa depan pertanian Tasikmalaya. (Diki Setiawan)

0 Komentar