RADARTASIK.ID – Pelaku usaha kuliner rumahan yang mampu bertahan lebih dari empat dekade mu gini tidak banyak. Salah aatunya Bu Elok, yang membuktikan bahwa konsistensi dan ketekunan dapat mengubah dapur sederhana menjadi pusat pelatihan kuliner yang melahirkan banyak generasi baru.
Dilansir dari kanal Pecah Telur, kisah ini berangkat dari perjalanan panjang seorang perempuan yang memulai segalanya dengan modal keberanian, satu hobi, dan tekad yang tidak pernah padam.
Bu Elok, pemilik usaha kuliner “Elok” yang kini dikenal luas di Tulungagung, memulai kiprahnya sejak 43 tahun lalu.
Baca Juga:Satu Lagi Flagship Baru! Huawei Mate 80 Pro Max, Unggul di Semua LiniVivo S50 Pro Mini: Upgrade Kompak dengan Performa Maksimal, Ada Kamera Telefoto Periskop
Perpindahannya mengikuti suami membuat beliau menghadapi situasi baru yang sepi dan membingungkannya dalam menentukan masa depan pekerjaan.
Dalam kebingungan itu, beliau menemukan kembali hobi membuat kue yang akhirnya membuka jalan menuju industri bisnis kuliner tradisional.
Kesempatan emas datang ketika majalah Kartini menggelar lomba resep keluarga, di mana karyanya meraih juara pertama tingkat regional.
Kemenangan tersebut membawanya ke Universitas Trisakti Jakarta untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional dengan dukungan para mahasiswa sebagai asisten dapur.
Pada ajang itu, beliau meraih juara dua nasional dan semakin dikenal sebagai sosok yang mahir menyajikan hidangan istimewa.
Popularitasnya meningkat dan beliau mulai diminta membantu acara-acara resmi pemerintah daerah, termasuk kegiatan di pendopo dan momen penting yang melibatkan tokoh.
Kepercayaan publik tersebut mendorong beliau mantap menerima pesanan dan memberi nama usahanya “Elok”.
Usaha beliau berkembang menjadi jasa katering profesional yang cukup besar.
Baca Juga:Terjadi Kenaikan Harga Emas Hari Ini 1 Desember 2025, Investor Wajib Siaga!Chipset Dimensity 7000 Akan disematkan Pada Infinix Note 60 Edge, Seberapa Tangguh?
Banyak pelaku katering yang mengakui bahwa mereka pernah belajar dari Bu Elok, meskipun beberapa memilih menyimpan cerita itu, namun beliau menerimanya dengan penuh keikhlasan.
Kemampuan dasar beliau dalam mengajar membuat aktivitas produksi selalu dibarengi pelatihan membuat kue rumahan yang menjadi bekal penting bagi banyak siswa SMK yang menjalani praktek kerja di rumah produksinya.
Beragam menu mulai dari makanan basah, dessert, hingga kue kering hari raya diproduksi dengan kapasitas besar berkat dukungan tenaga muda yang beliau dampingi secara langsung.
Konsistensi itu menjadikan perjalanan beliau sebuah inspirasi perjalanan pengusaha kuliner yang membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari modal besar, melainkan dari ilmu yang terus dibagikan.