Beban itu berat, tetapi masih mungkin dipenuhi oleh klub-klub Italia dengan struktur gaji yang tepat.
Jika Juventus mampu mendatangkannya, langkah itu dapat menjadi manuver monumental seperti ketika AC Milan berhasil mengontrak Luka Modric musim lalu.
Sebuah keputusan yang langsung mengangkat status Rossoneri sebagai calon peraih scudetto.
Baca Juga:Marco Branca Ungkap Detail Menarik Pertukaran Ibrahimovic dengan Eto’o: Inter Dapat Rp 892 Miliar karena HlebBeppe Marotta Jadi Alasan Kuat Diego Simeone Bakal Latih Inter Milan di Masa Depan
Eperti Modric, Bernardo berbekal kualitas teknis, pengalaman, dan mental juara, bisa menjadi pusat kreativitas baru Bianconeri.
Selagi menunggu pergerakan di bursa transfer, Spalletti sudah mencoba membenahi tim dari dalam walaupun hasilnya belum begitu menjanjikan.
Spalletti memutuskan menarik Teun Koopmeiners lebih ke belakang untuk memperbaiki kualitas build-up dari lini pertama karena ia ingin Juventus mampu mengalirkan bola dengan lebih rapi dan cepat.
Ia juga mula memberikan kesempatan kepada Adzic saat tampil di Liga Champions.
Meski tampil kurang baik, gelandang Montenegro berusia 20 tahun itu dinilai sebagai salah satu talenta paling berbakat di skuad.
Kurang pengalaman bukan alasan baginya untuk dikubur dalam-dalam, dan Spalletti tampaknya masih menaruh harapan padanya.
Terakhir, ia mencoba memberikan kebebasan penuh untuk Yildiz dan Conceicao karena dua pemain ini tampil paling kreatif dalam laga melawan Bodo/Glimt.
Baca Juga:Punya “Orang Dalam”, AC Milan Siap Curi Striker Incaran AS RomaBergomi Minta Manajemen Inter Beri Chivu Tiga Pemain Baru: Mereka Butuh Pemain Bertubuh Besar
Spalletti ingin mereka lebih bebas bergerak dan mengambil inisiatif, sambil menunggu Edon Zhegrova pulih—pemain yang diyakini memiliki kualitas tinggi.
Meski begitu, data menunjukkan lini serang Juventus hanya berada di peringkat ketujuh Serie A dalam urusan mencetak gol.
Tanpa tambahan kreativitas dan produktivitas dari lini tengah, performa para penyerang tidak akan banyak berubah.
Dengan kondisi seperti ini, Juventus harus belajar dari strategi AC Milan mendatangkan Modric.
Jika ada kesempatan merekrut Bernardo Silva—seorang kreator kelas dunia dengan pengalaman Eropa yang matang—Bianconeri tak boleh ragu.
Karena tanpa tambahan kualitas pemain juara, Juve akan terus terjebak dalam status “tim biasa,” seperti kritik yang sudah mulai berdatangan dari setiap penjuru.