Plt Kalak BPBD Kabupaten Tasikmalaya Roni AKS menambahkan apel tersebut menindaklanjuti surat keputusan kedaruratan bencana dari Gubernur Jawa Barat dan keputusan bupati tentang darurat bencana hingga akhir tahun. Termasuk arahan Mendagri terkait potensi hidrometeorologi, pergerakan tanah longsor, dan gempa megathrust.
Cipatujah dipilih sebagai lokasi apel karena rawan banjir rob dan tsunami, serta berada di kawasan cincin api selatan Jawa.
Menurutnya, BMKG memprediksi potensi megathrust di sepanjang pantai selatan dapat mengakibatkan tsunami dengan berbagai skala.
Baca Juga:Dugaan Pencemaran Akibat Tambang Galunggung Mencuat Lagi, Instansi Terkait Tegaskan Belum Terima Laporan ResmiMembaca dari Jauh Perasaan Batin Wali Kota Tasikmalaya!
“Di prediksi oleh BMKG jika terjadi gempa Megathrust 6-7 magnitudo tinggi Tsunami bisa diatas 7 meter, kalau kekuatan 9 magnitudo tsunami bisa diatas 10 meter, sehingga masyarakat di Cipatujah dan sekitarnya diberikan edukasi,” paparnya.
Dalam apel ini juga dilakukan sosialisasi megathrust kepada masyarakat dan simulasi kesiapsiagaan bencana.
Berdasarkan kajian BMKG, jika megathrust terjadi, dampaknya bisa mencapai 11 kecamatan di Kabupaten Cipatujah. Antara lain: Kecamatan Taraju, Kecamatan Sodonghilir, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Salopa, Kecamatan Bojonggambir, Kecamatan Bantarkalong, Kecamatan Karangnunggal, Kecamatan Cikatomas, Kecamatan Pancatengah, Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan Cikalong.
Alih-alih menimbulkan kepanikan, informasi tentang megathrust justru diharapkan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
“Masyarakat perlu memahami langkah-langkah penyelamatan dasar seperti mengenali tanda-tanda alam sebelum tsunami, mencari tempat evakuasi tinggi, dan selalu mengikuti informasi resmi dari Instansi berwenang,” tambah Roni.
Sementara, Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menambahkan apel ini juga menggelar simulasi penanganan korban dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana dengan edukasi langsung. Ia menyebut pembentukan kampung siaga bencana dan penyiapan lumbung sosial dilakukan di Cipatujah dan Cikalong sebagai langkah antisipasi.
“Jadi kesiapsiagaan bencana ini meminimalisir terjadinya korban, jadi kita juga siapkan titik pengungsian sementara, dan pengungsian akhir, termasuk jalur tercepat baik roda dua atau berlari evakuasi diri ke tempat yang aman,” terang Jembar.
Baca Juga:Drama Persidangan Endang Juta: Ketika Majelis Hakim Mencecar Saksi, Mencari Aktivitas Tambang Pasir!RS Islam Hj Siti Muniroh Kota Tasikmalaya Rayakan Milad ke-31
Penentuan titik pengungsian dilakukan di dataran tinggi sekitar 20 meter di atas permukaan laut dengan jarak satu hingga lebih dari dua kilometer.
“Jadi untuk titik pengungsian ini dengan jalan kaki dan berlari tidak sampai 15 menit. Sehingga bisa lebih cepat. Dan sudah di simulasikan, termasuk mengutamakan korban yang rentan anak kecil, lansia dan disabilitas, ketika bencana,” tambahnya.
