Dampak Tanggul Limbah Pasir Galunggung Jebol, 14 Rumah Terendam dan 7 Hektar Sawah di Tasikmalaya Rusak

jebolnya tanggul tambang pasir galunggung
Anggota BPBD Kabupaten Tasikmalaya saat memperbaiki saluran air yang jebol akibat banjir luapan Sungai Cibanjaran, di Kampung Cihaseum Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu. (dok. BPBD Kabupaten Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Banjir yang terjadi di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, disebabkan jebolnya tanggul di area tambang pasir Galunggung dan luapan anak Sungai Cibanjaran. Akibatnya, 14 rumah warga di Dusun Cihaseum, Kampung Batubuluh, mengalami kerusakan di bagian dapur dan pagar, serta sekitar 7 hektare sawah dan belasan kolam ikan terendam air.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Roni AKS, mengatakan banjir terjadi karena sungai tidak mampu menampung debit air tinggi akibat hujan deras dan jebolnya tanggul milik perusahaan tambang pasir Galunggung.

“Ada 14 rumah terendam, satu rumah tergerus akibat luapan anak sungai Cibanjaran di Kampung Cihaseum, dan merendam lahan sawah sekitar 7 hektare,” ujar Roni, Sabtu (1/11/2025).

Baca Juga:Soal Pinjaman Pemkab Tasik Rp 230 M, Hj Nurhayati Effendi: Hati-Hati Terpeleset!Warga Sinagar Kabupaten Tasikmalaya Gelar Doa Bersama untuk Endang Juta

BPBD bersama instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk menangani dampak banjir tersebut. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Cahyono Rahmat, menjelaskan volume air sungai meningkat karena intensitas hujan tinggi di wilayah Sukaratu.

“Ditambah ada tumpukan sampah dan potongan dahan pohon yang terbawa dari hulu, sehingga menghambat aliran sungai,” katanya.

Saat banjir terjadi pada sore hari, kata dia, warga yang rumahnya terdampak sempat mengungsi ke rumah kerabat. Petugas BPBD bersama warga kemudian membersihkan material banjir, dan masyarakat yang terdampak sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Untuk tindak lanjut penahan tebing sungai yang jebol akibat debit air tinggi di Sungai Cihaseum, anak Sungai Cibanjaran, dipasang bronjong dan secara bertahap dilakukan perbaikan agar tidak kembali meluap ketika hujan,” tegasnya.

Cahyono menambahkan, setelah dicek ke area tambang pasir Galunggung dan danau tempat cucian galian C, tanggul limbah ternyata tidak jebol.

“Hanya tebing sungai yang jebol tidak bisa menahan air sehingga volume air sungai yang tinggi meluap akibat hujan,” jelasnya.

Ia menduga sistem pembuangan air di Sungai Cihaseum tersumbat sehingga tekanan air meningkat.

Baca Juga:Usai Dilimpahkan ke Kejari Bandung, Bos Pasir Galunggung Kini Dititip di Lapas KebonwaruMasih Tak Percaya Bos Pasir Galunggung Ditahan, Netizen: Maenyak Loba Duit Dipenjara?

“Jadi sistem pembuangan air di Sungai Cihaseum mungkin sudah tersumbat dan ada tekanan air yang tinggi sehingga TPT jebol hingga meluap ke persawahan warga,” paparnya. (Diki Setiawan)

0 Komentar