RADARTASIK.ID – Henrikh Mkhitaryan buka-bukaan soal masa kelamnya di Manchester United bersama José Mourinho.
Dalam bukunya berjudul My Life Always at the Centre, gelandang Armenia milik Inter Milan itu membeberkan hubungan rumitnya dengan pelatih berjuluk The Special One.
Mkhitaryan, yang bekerja sama dengan Mourinho di Old Trafford antara 2016–2018, mengaku hubungannya dengan sang pelatih memburuk seiring berjalanya waktu.
Baca Juga:4 Resep Comolli Bangkitkan Juventus: Gunakan AI dan Tes Jebakan untuk Pemain yang Malas LatihanJadi Incaran AC Milan dan Inter, Kiper Cagliari Mengaku Jatuh Cinta Pada Jersey Emas Buffon
“Kau terus mengkritikku selama satu setengah tahun, sejak aku tiba di United,” kata Mkhitaryan dalam bukunya.
“Kau tahu apa yang kukatakan? Kau brengsek. Kau mengerti? Kau brengsek. Aku sudah kehilangan kesabaran,” lanjutnya.
Menurut Mkhitaryan, Mourinho merespons dingin dengan ucapan singkat: “Pergi sana, aku tak ingin melihatmu lagi.”
Namun yang mengejutkan, cerita tak berhenti di situ. Sang gelandang mengungkap bagaimana Mourinho terus mengganggunya lewat pesan WhatsApp setiap malam.
“Selama latihan dia diam saja, tapi setiap malam mengirimi saya pesan: ‘Miki, pergilah.’ Itu jadi sangat mengerikan,” tulis Mkhitaryan.
“Saya balas: ‘Saya akan pergi kalau menemukan tim yang tepat, kalau tidak, saya tunggu sampai musim panas.’
“Tapi menjelang pertengahan Januari, pesannya berubah: ‘Miki, pergilah agar saya bisa membawa Alexis Sánchez’” tambahnya.
Baca Juga:Tonali ke Juventus? AC Milan dan MU Siap Gagalkan Impian Nyonya TuaAC Milan Siap Naikkan Gaji Pulisic, Inter Ingin Bawa Pulang Anak Stankovic
Akhirnya, keinginan Mourinho terwujud. Pada akhir Januari 2018, Mkhitaryan pindah ke Arsenal sementara Alexis Sánchez menyeberang ke Manchester United.
“Pertukaran itu akhirnya selesai, dan mereka semua hidup bahagia selamanya,” tulis Mkhitaryan sarkastik.
Menariknya, beberapa tahun kemudian keduanya kembali bekerja sama di AS Roma pada musim 2021/2022.
Kali ini tanpa drama, bahkan sempat membawa Giallorossi menjuarai UEFA Conference League.
