4 Resep Comolli Bangkitkan Juventus: Gunakan AI dan Tes Jebakan untuk Pemain yang Malas Latihan

Damien Comolli
Damien Comolli Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Metode kerja Damien Comolli yang kini sedang membangun pondasi baru di tubuh Juventus bukan sekadar angka dan rumus saja.

Manajer Umum asal Prancis itu tengah menata ulang struktur Bianconeri dengan pendekatan yang memadukan teknologi, psikologi, dan intuisi sepak bola klasik.

Sejak diperkenalkan di Turin, Comolli langsung menegaskan visinya untuk membangun Juventus berbasis data.

Baca Juga:AC Milan Siap Naikkan Gaji Pulisic, Inter Ingin Bawa Pulang Anak StankovicIntip Cara Allegri Bawa AC Milan Raih Scudetto Musim Ini: Target Raih 90 Poin dan Maksimal Kebobolan 24 Gol

“Kami akan menggunakan data di berbagai bidang, dari pemilihan pemain, pencegahan cedera, hingga memahami suporter,” ujar Comolli saat perkenalan resminya.

“AI membantu kami mengambil keputusan yang lebih tepat. Liga Inggris sudah melangkah ke arah itu, dan sekarang kami juga akan menerapkannya,” lanjutnya.

Comolli pertama kali menguraikan resep uniknya di Juve dalam wawancara dengan The Independent pada 2019.

Menurutnya, data algoritma bukan sekadar alat untuk mencari pemain, tapi untuk menilai apakah investasi terhadap pemain itu akan menghasilkan keuntungan.

“Seluruh dunia tahu siapa pemain bagus. Tapi data membantu menentukan apakah harga mereka mencerminkan nilai sesungguhnya. Misalnya Salah dibeli £40 juta, padahal nilainya bisa £100 juta, data lalu menunjukkan Liverpool sebenarnya mendapat harga murah,” ungkapnya.

Logika serupa berlaku untuk pembelian besar pemain seperti Van Dijk dan Alisson.

“Banyak yang bilang mereka terlalu mahal. Tapi kalau dengan dua pemain itu Anda memenangkan Liga Champions, siapa yang masih bicara soal harga?” ucapnya.

Baca Juga:Daftar Pemain Kesayangan Chivu di Inter Milan: Bastoni No.1, Pemain Termahal Masih di Urutan BawahBernardo Silva Dibuang Manchester City, Super Agen Jorge Mendes Nego dengan Juventus dan AC Milan

Selain algoritma, Comolli juga menaruh perhatian besar pada aspek psikologis pemain yang dilihatnya sebagai bagian penting dari proses rekrutmen.

Setiap pemain yang dipantau Juventus akan menjalani evaluasi kepribadian oleh psikolog yang sering kali tanpa mereka sadari.

Tes jebakan ini dirasa Comoli sangat membantu klub memahami mentalitas dan komitmen calon pemain yang akan direkrut.

“Pertanyaan kunci dalam sepak bola: apakah pemain bisa dilatih? Itu bukan soal teknik, tapi kemauan untuk berkembang. Kalau dia malas latihan atau tak terbuka pada koreksi, data sebagus apa pun tak akan berguna,” tegasnya.

Comolli juga menekankan pentingnya kesinambungan antara pelatih dan tim pencari bakat, ilmu yang didapatnya saat di Inggris. “Ketika saya di Arsenal, saya belajar bahwa pelatih muda dan pencari bakat sama pentingnya. Tanpa rekrutmen yang tepat, bahkan pelatih terbaik di dunia tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.

0 Komentar