Allegri Hanya Butuh 5 Laga Bersama AC Milan untuk Bungkam Kritik Dirinya Pelatih Usang

Massimiliano Allegri
Massimiliano Allegri Foto: Tangkapan layar Instagram@acmilan
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Massimiliano Allegri kembali membuktikan mengapa dirinya layak berada di jajaran elite pelatih Italia.

Hanya dalam lima pertandingan bersama AC Milan, pelatih berusia 57 tahun itu mampu membungkam kritik yang sempat menyebut dirinya “pelatih usang” atau sudah habis masa keemasannya.

Jurnalis Italia, Raimondo De Magistris memaparkan bagaimana kemenangan 2-1 atas Napoli di San Siro akhir pekan lalu menjadi titik balik.

Baca Juga:Lakoni Laga Sulit Lawan Villarreal dan AC Milan, Tudor Pusing 3 Pemain Andalan Juventus Kurang FitPesan Ibrahimovic untuk Camarda Usai Cetak Gol Perdana di Serie A: “Sekarang Semua Orang Tahu Namamu”

Statistik jelas tidak berpihak pada Milan: hanya 37 persen penguasaan bola berbanding 63 persen milik Napoli, serta angka yang memperlihatkan tim tamu seharusnya mencetak tiga gol, sementara Rossoneri paling banyak satu.

Namun De Magistris menekankan sepak bola tak selalu soal angka. Yang penting adalah bagaimana sebuah tim memenangkan laga besar, dan Allegri berhasil melakukannya.

Milan tampil disiplin, terutama setelah Estupiñán diganjar kartu merah. Usai gol penalti Kevin De Bruyne, Allegri membuat Milan menghabiskan waktu dengan pertahanan kokoh dan serangan balik.

Allegri memainkan skema “bertahan total”, memperlambat tempo, memecah ritme Napoli, hingga membuat lawan frustrasi.

Inilah kemenangan yang memberi kesadaran baru kepada Milan bahwa mereka bisa bersaing di papan atas.

Musim lalu, Rossoneri kebobolan 43 gol, dan kini bersama Allgeri gol Napoli hanyalah yang ketiga yang bersarang ke gawang Milan dalam tujuh laga, setelah dua kebobolan di pekan perdana melawan Cremonese.

De Magistris melihat kekalahan 1-2 dari Cremonese itu justru menjadi titik balik kebangkitan Rossoner.

Baca Juga:Partai Milik Berlusconi Abstain, San Siro Resmi Dijual ke Inter dan AC MilanCara Unik Gasperini Bangkitkan Pemain AS Roma: Simpan di Bangku Cadangan, Mainkan Pada Saat yang Tepat

Sehari setelah kekalahan itu, Allegri sudah mendesak manajemen di Casa Milan untuk melengkapi skuad.

Ia meminta seorang gelandang berpengalaman selain Modric, dan pilihan jatuh pada Adrien Rabiot.

Kehadiran Rabiot terbukti vital. Bersama Fofana dan Modric, Milan kini memiliki lini tengah tangguh dan berpengalaman.

Modric lebih leluasa berperan sebagai pengatur permainan, sementara Rabiot dan Fofana menjadi penopang dalam bertahan maupun menyerang, sebuah kombinasi ini membuat Rossoneri jauh lebih solid.

Di lini depan, Christian Pulisic juga sedang bersinar dengan enam gol dan dua assist dari tujuh laga, sembari menunggu Rafael Leão kembali ke performa terbaik.

0 Komentar