Ketujuh srikandi ini memang dikenal sebagai perempuan tangguh di bidangnya: mulai dari TNI, psikolog, dosen, pengusaha, hingga CEO perusahaan. Keberagaman profesi justru memperkaya makna persahabatan mereka, karena saling menguatkan di tengah perbedaan jalan hidup.
Reuni emas ini juga menjadi sarana untuk menebar manfaat. Para alumni Nesatta kerap terlibat dalam kegiatan sosial, mendukung yayasan, dan berkontribusi bagi masyarakat. “Harapan kami, persahabatan ini bisa jadi teladan dan diwariskan kepada anak cucu, bahwa dari bangku sekolah bisa lahir silaturahmi yang panjang sepanjang hayat,” ujar Eli.
Reuni 50 tahun Nesatta membuktikan bahwa persahabatan sejati bukan hanya sekadar berbagi tawa, tetapi juga hadir di saat suka maupun duka. Lebih dari itu, ikatan hati yang tulus mampu memberi inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga silaturahmi, saling mendukung, dan menebarkan manfaat bagi sesama. (Lisna Wati)