Transformasi Digital di Posyandu: Penerapan SIPPOS Tingkatan Efisiensi Pencatatan Kesehatan di Tasikmalaya

Universitas Siliwangi
Tim Dosen dan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi dan Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi (UNSIL) foto bersama usai pengabdian kepada masyarakat di Posyandu Ciangir dan Posyandu Selaawi, wilayah kerja Puskesmas Sangkali, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi serta Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi (Unsil) melaksanakan pengabdian masyarakat dalam Skema Program Penerapan Iptek Berbasis Masyarakat (PPIBM) 2025.

Program ini menyasar Posyandu Ciangir dan Posyandu Selaawi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sangkali, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Melalui inovasi digital, mereka menghadirkan Sistem Informasi Pelayanan Posyandu (SIPPOS) untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan data kesehatan masyarakat.

Baca Juga:Sewindu Galunggung Max Club Tasikmalaya Bersama Sera Sani Foundation Santuni 100 Anak Yatim dan DhuafaSemarak Agustusan di Manonjaya, Meriah Jalan Sehat Bersama Wakil Bupati Tasikmalaya: Terima Kasih Hadiahnya

Selama ini, pencatatan data di posyandu masih dilakukan secara manual menggunakan buku besar, sebuah metode yang dinilai tidak hanya memakan waktu, tetapi juga rawan kesalahan dan menyulitkan kader dalam menyusun laporan.

SIPPOS hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi dengan sistem puskesmas.

Sistem yang diperkenalkan oleh tim dosen UNSIL ini dirancang untuk membantu kader posyandu dalam mengelola data terkait balita, ibu hamil, imunisasi, serta laporan bulanan. Dengan SIPPOS, seluruh pencatatan tersebut dapat dilakukan secara digital, memungkinkan pemantauan yang lebih mudah dan akurat.

Ketua Tim Pengabdian, Ir Heni Sulastri MT, menjelaskan bahwa SIPPOS diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi kader dalam menjalankan tugas mereka.

“Dengan SIPPOS, kader posyandu dapat lebih mudah dalam pencatatan dan pelaporan. Meski saat ini masih dalam tahap pengenalan, kami berharap sistem ini dapat diterapkan lebih luas di posyandu-posyandu lainnya,” ujarnya.

Pelaksanaan program ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah persiapan, yang meliputi survei lapangan, identifikasi kendala dalam pencatatan manual, dan koordinasi dengan Puskesmas Sangkali.

Tahap kedua, lanjut dia, adalah sosialisasi. Di mana SIPPOS diperkenalkan kepada kader Posyandu Ciangir dan Posyandu Selaawi. Pada tahap ini, kader diberikan penjelasan tentang manfaat digitalisasi data kesehatan serta simulasi penggunaan sistem, mulai dari login hingga pengelolaan data dasar.

Baca Juga:Guru PPPK Paru Waktu di Kabupaten Tasikmalaya Mogok Mengajar Massal, Tuntut Kesejahteraan yang Layak!Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!

Kemudian untuk tahap ketiga meliputi dokumentasi luaran dari pengabdian serta upaya untuk memastikan keberlanjutan program.

Selain memperkenalkan sistem baru, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi kader untuk mengembangkan keterampilan baru dalam penggunaan teknologi digital.

0 Komentar