PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Taman Pesona yang berada di Kecamatan Pangandaran masih mempertahankan ornamen lama, termasuk foto Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran periode 2021-2025, Jeje Wiradinata dan Ujang Endin.
Foto wajah lama tersebut terpampang jelas di Tugu Taman Pesona, meskipun Bupati Pangandaran sudah dijabat Citra Pitriyami.
Selain ornamen yang terlihat usang, kondisi fasilitas di Taman Pesona Pangandaran juga memprihatinkan.
Baca Juga:Pedagang Wisata Pangandaran Kini Wajib Bayar Retribusi Sampah, Tarifnya Mulai Rp 2.000 hingga Rp 4.000 Per HarKeramba Jaring Apung Pantai Timur Pangandaran Dinilai Ancam Ribuan Kepala Keluarga, Sule Angkat Bicara
Pedestrian mulai berlubang di beberapa titik, cat kursi mulai luntur, bahkan aroma tidak sedap tercium di area Taman Pesona Pangandaran.
Beberapa kursi yang tersedia pun mulai berkarat, meski taman ini tetap menjadi tempat nongkrong bagi sebagian masyarakat.
Seorang tukang ojek pangkalan yang biasa mangkal di sekitar Taman Pesona Pangandaran, Herman (40), menuturkan, sebagian fasilitas taman memang sudah mengalami kerusakan.
Ia juga menilai aroma tidak sedap cukup sering muncul. ”Tapi tetap saja masih ada yang nongkrong di sini (Taman Pesona Pangandaran),” jelasnya, Rabu, 20 Agustus 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, menjelaskan, pengelolaan Taman Pesona Pangandaran bukan berada di bawah DLHK, melainkan menjadi kewenangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Menurut dia, Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, telah memberikan arahan agar foto lama diganti serta meminta agar taman tersebut difasilitasi dan diperbaiki.
Dedi menambahkan, hingga saat ini DLHK memang belum melakukan revitalisasi terhadap taman yang berada di bawah pengelolaannya.
Baca Juga:Forum Bela Wisata Pangandaran Desak Pencabutan Izin Keramba Jaring Apung di Pantai TimurAtap Rumah Lansia Roboh di Pangandaran, Hujan Deras Ungkap Bahaya Rumah Lapuk
Ia mencontohkan, untuk taman di Parigi, sejauh ini perbaikan hanya sebatas penggantian rumput dan tanaman tanpa adanya renovasi besar. (Deni Nurdiansah)