TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemkot Tasikmalaya tidak menyentuh RSUD dr Soekardjo dalam pergeseran pejabat yang dilakukan, Senin (11/8/2025). Hal ini menjadi bagian dari proses upaya pembenahan untuk rumah sakit tersebut.
Pada rotasi mutasi pejabat eselon 2 yang dilaksanakan, Pemkot menggeser Kepala Dinas Kesehatan dr Uus Supangat ke staf ahli. Untuk sementara, posisi Kepala Dinas Kesehatan yang punya garis koordinasi dengan RSUD dr Soekardjo dikosongkan.
Beda halnya dengan dr Budi Tirmadi tetap dipertahankan sebagai Direktur Utama RSUD dr Soekarsjo. Pejabat eselon 2 tersebut tetap diberi tugas untuk memimpin salah satu BLUD milik Pemkot Tasikmalaya tersebut.
Baca Juga:Uang Jajan Rp 3.000 Jadi Permintaan Terakhir dari Anak yang Tertabrak Saat Kejar Layangan Putus di TasikmalayaSatu Kursi DPRD Kota Tasikmalaya Kosong Lagi, Menunggu PAW Kader PAN
Sebagaimana diketahui, saat ini RSUD dr Soekardjo tengah menghadapi berbagai persoalan. Dari mulai keuangan, manajemen sampai sarana prasarana yang berdampak pada pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan mengatakan kosongnya posisi Kadinkes bukan berarti melemahkan pembenahan RSUD. Namun hal itu menjadi bagian dari proses untuk pembenahan birokrasi. “(Untuk rumah sakit) nanti akan kita kaji lebih dalam,” tuturnya.
Ditegaskannya bahwa rotasi mutasi dilakukan bukan bukan asal bongkar pasang pejabat saja. Namun bagian perbaikan dengan menempatkan pejabat di posisi yang memang sesuai. “Ini kan untuk menjadi yang lebih baik,” ucapnya.
Ke depannya pihaknya pun akan melakukan pembahasan dengan RSUD dan juga Dinas Kesehatan. Supaya bisa mendorong perbaikan di tubuh RSUD supaya menjadi faskes yang memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. “Audiensi dan lain sebagainya dari dinkes maupun dari RSUD,” terangnya.
Sebelumnya, berbagai pihak mendorong Pemkot melakukan pembenahan manajemen RSUD. Salah satunya melalui perombakan pejabat-pejabat di rumah sakit tersebut guna menciptakan pengelolaan yang lebih sehat.
Dipertahankannya dr Budi sebagai Dirut RSUD bukan berarti perombakan manajemen RUU mah sakit tidak akan terjadi. Namun pihaknya berkomitmen akan menempatkan pegawai atau pejabat di tempat yang tepat. “Proses untuk mencari siapa yang bisa membenahi,” katanya.(rangga jatnika)