Jurnalis Italia: Lookman, Vlahovic dan Calhanoglu Buat Atalanta, Juventus dan Inter Tidak Dapat Tidur Nyenyak

Hakan Calhanoglu
Hakan Calhanoglu Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

CEO Inter, Giuseppe Marotta, mengisyaratkan keterbukaan terhadap diskusi: “Kita akan membicarakannya,” ucapnya singkat.

Namun, Inter tentu tak mau melepas Calhanoglu secara gratis.

Dengan nilai pasar di kisaran €30 juta (sekitar Rp522 miliar), klub ingin memaksimalkan potensi penjualan sambil mengurangi beban gaji, yang saat ini mencapai €6 juta per musim (sekitar Rp104 miliar).

Sebagai catatan tambahan, Ponciroli juga menyinggung Arthur Melo sebagai contoh lain tentang bagaimana kontrak panjang bisa jadi beban.

Baca Juga:Dibuang AC Milan, Camarda Langsung Cetak Hattrick di Laga Perdana Bersama LecceTersedia Gratis di Bulan Desember, Mungkinkah Messi Akan Gabung Como?

Gelandang Brasil itu kembali ke Juventus setelah masa peminjaman tanpa arah yang jelas, dan masih terikat kontrak hingga 2027.

Arthur dibeli dari Barcelona pada 2020 lewat skema tukar pemain dengan Miralem Pjanic, dan kini menjadi simbol dari perencanaan jangka panjang yang gagal.

Tidak ada klub yang benar-benar menginginkannya, sementara Juventus tetap harus membayar gaji penuh.

Pada akhirnya, fenomena ini mempertegas satu hal: pemainlah yang kini memegang kendali.

Klub bisa saja menolak, menunda, atau bahkan memarkir pemain, tapi tekanan publik, agen, dan keinginan pribadi sang pemain kerap tak bisa ditahan.

Atalanta, Juventus, dan Inter kini berada dalam posisi sulit.

Mereka tak hanya harus pintar merancang strategi di lapangan, tapi juga harus jeli membaca gelagat bintang mereka, agar tidak menjadi korban dari kekuatan baru bernama “keinginan pemain”.

0 Komentar