RADARTASIK.ID– Dua sosok berhijab dengan daya ingat luar biasa kembali mencuri perhatian di Clash of Champions Season 2.
Siapa lagi kalau bukan Shafa dan Nadia, dua peserta perempuan yang sukses menaklukkan tantangan memory paling ekstrem di episode 4 dan 5.
Meski menggunakan metode berbeda, keduanya tampil memukau dan berhasil mengungguli puluhan peserta lainnya. Apa rahasia mereka?
Babak Shuffle & Recall Reloaded: Ketika Memory Bukan Sekadar Hafalan
Baca Juga:Bioskop TransTV Goosebumps 2: Monster Lepas di Malam Halloween! Tayang Perdana di Layar Kaca Indonesia!Budget Terbatas? Ini 5 Laptop Intel Core i5 di Bawah 10 Jutaan: Performa Kencang, Harga Aman di Kantong!
Tayang Sabtu, 12 Juli 2025, episode 4 memperlihatkan bagaimana Shafa dan Nadia menghadapi tantangan Shuffle & Recall Reloaded yang penuh dengan pengujian daya ingat tinggi.
Shafa — Otaknya Sudah ‘Upgrade’ Sejak Sebelum Lulus SMA!
Shafa bukan nama asing di dunia memory championship. Mahasiswi Kedokteran UGM ini memegang gelar International Grand Master of Memory sejak 2017 dan sudah mengoleksi lebih dari 180 medali!
Ia juga mendominasi National Memory Rankings selama lima tahun berturut-turut. Otaknya? Bisa jadi lebih cepat dari prosesor laptop!
Metode yang digunakan Shafa yaitu Metode Loci: Ia menggunakan lokasi nyata yang familiar dan menempatkan visualisasi objek hafalan di tempat tersebut.
Kemudian ia menggunakan metode Asosiasi Kartu: Setiap kartu diubah menjadi objek, lalu disusun dalam bentuk “film mental” di dalam lokasi itu. Seperti bikin film di kepala sendiri, katanya saat menjelaskan strateginya.
“Aku pakai 2 metode, yaitu metode loci dan asosiasi. Metode loci sendiri adalah dimana aku harus membuat lokasi dari satu tempat yang pernah aku kunjungi dan sekuensnya harus sesuai dan konstan, selalu dipakainya itu-itu aja” ungkap Shafa.
“Dan digabung nih sama asosiasi dimana aku mengasosiasikan kartu-katu tersebut menjadi objek, objeknya aku taroh di lokasi itu dan aku seperti membuat movie saat mengingat kartu-kartu itu.” pungkasnya
Nadia — Grandmaster Termuda yang Pernah Ada!
Baca Juga:Sinopsis Film Saiyaara, Kisah Romansa Musisi dan Penulis Lagu, Debut Ahaan Panday di Layar LebarBioskop Asia: City War Tayang Malam Ini di ANTV: Aksi Dua Polisi Hong Kong Melawan Gembong Narkoba!
Nadia, mahasiswi Kedokteran Gigi dari UI, adalah Grand Master of Memory termuda di Indonesia. Ia mendapat gelar The Youngest Grand Master of Memory in Indonesia.
Dengan lebih dari 60 medali nasional dan internasional, salah satunya runner-up 15 Minutes Random Words di Asia Open Memory Championship 2023, prestasinya tak kalah mencengangkan.