Saat kejutan hadir dalam jeda lagu dan candaan penyiar, bukan dalam bentuk visual yang melintas cepat di layar gawai.
Langkah ini menjadi bagian dari kampanye narasi kreatif Persib musim ini.
Sebelumnya, pengenalan Saddil Ramdani dilakukan melalui videotron, disusul Al Hamra Hehanussa lewat brosur atau flyer.
Baca Juga:Bos Persib Ungkap Kenapa Persib Rekrut Alfeandra Dewangga, Ada Kaitannya dengan Misi Bojan HodakIni Kata-Kata Pertama Wiliam Marcilio di Persib Bandung yang Membuat Bobotoh Bangga
Luciano Guaycochea dan William Moreira Da Silva Marcilio diperkenalkan melalui mobile videotrone, sedangkan Julio Cesar de Freitas Filho serta Alfeandra Dewangga Santosa hadir di media cetak.
Kini, giliran suara yang berbicara, membisikkan kabar bahagia ke ruang dengar Bobotoh.
Adhi juga menambahkan bahwa di era serba digital seperti sekarang, pendekatan analog justru memberikan nuansa yang berbeda.
Menurutnya, metode ini terasa lebih hangat, lebih otentik.
Persib Bandung ingin para pendukungnya merasakan bahwa kabar yang datang bukan berasal dari layar gadget, tetapi dari ruang yang pernah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.
Lewat inisiatif ini, Persib ingin mengajak seluruh Bobotoh, terutama generasi muda yang besar bersama Ardan FM, untuk menyalakan kembali radio mereka.
Sebab, bisa jadi di antara lantunan lagu dan gelak tawa penyiar, akan muncul kembali rasa cinta pada Persib, pada Kota Bandung, dan pada kenangan yang tak pernah benar-benar menghilang.
Nyalakan radionya. Dengarkan. Rasakan kembali magis yang pernah ada. Dan nantikan siapa yang akan memperkuat Pangeran Biru.