Cecep juga meninjau jalan rusak di Kecamatan Bojonggambir yang seharusnya lebih prioritas mendapatkan anggaran perbaikan. “Ini pas datang bupati baru uang sudah habis. Ini bukan mengamankan rakyat, tetapi menarik uang. Saya meminta supaya kontraktornya ada, bukan pekerjanya,” ujarnya.
Cecep mengungkapkan pagu anggaran untuk proyek pengurugan laut ini mencapai Rp4,2 miliar. Menurutnya, seharusnya dana itu bisa digunakan untuk perbaikan jalan putus di Kecamatan Tanjungjaya. “Kenapa kontraktornya tidak mau datang? Kan tahu saya akan datang? Siapanya Nuraedidin? Itu Arip? Sudah besok jangan ada pekerjaan lagi, beku (alat berat, red)-nya jangan kerja lagi,” ucap Cecep.
Ia juga mempertanyakan urgensi proyek ini. “Kalau jalan putus tidak dikerjakan rakyat tidak bisa melintas. Kan tahu akan ada pergantian pimpinan di Tasik? Masa uang Rp28 miliar sudah dihabiskan bulan Maret?” cetusnya.
Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!
Menurut Cecep, prioritas anggaran seharusnya untuk memperbaiki jalan ke Cisanggar dan Sukahurip atau Pameutingan Cipatujah yang rusak parah. Ia mempertanyakan kembali, apakah laut yang salah atau bangunan yang salah karena mendekati bibir pantai. “Jadi ini salah bangunan atau salah laut? Kan bukan air laut mendekati bangunan, tapi bangunan yang mendekati laut,” kata Cecep.
Ia menegaskan, BTT seharusnya digunakan untuk kebutuhan mendesak masyarakat, seperti jalan putus yang mengganggu aktivitas perekonomian. “Kalau sekarang ini tidak diurug, kan tetap masyarakat di Kecamatan Cipatujah tetap berjalan lancar, tidak mengganggu,” jelasnya.
Cecep menilai, pengurugan laut ini justru hanya proyek semata. Ia akan meminta agar proyek pengurugan laut diurus oleh pemerintah pusat atau BBWS, seperti pengurugan pantai di Pangandaran yang dikerjakan oleh BBWS. “Jadi uang kabupaten tidak terganggu untuk mengerjakan jalan-jalan kabupaten yang putus, seperti jalan di Mangunreja-Sukaraja,” tegasnya.
Saat diperiksa, ternyata anggaran BTT sudah habis untuk proyek pengurugan laut di Cipatujah dan Cikalong. “Terganggu tidak masyarakat usaha kalau laut tidak diurug? Pedagang di sini pinggir laut berapa KK? Sekarang berapa KK yang terdampak jalan putus Kecamatan Mangunreja, Tanjungjaya dan Sukaraja?” lanjutnya.