Dr Erwan menjelaskan bahwa angka ATS ini berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis berupaya menurunkan angka ATS melalui sinergi lintas sektor dengan melibatkan berbagai instansi seperti Disdukcapil, Bappeda, pemerintah desa, dan OPD lainnya.
Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Eka Yudha K menyampaikan bahwa verifikasi data ATS di Kabupaten Ciamis sedang berlangsung. Proses verifikasi ini dilakukan ke tingkat desa untuk memastikan data yang akurat.
“Setelah proses verifikasi selesai, Dinas Pendidikan akan mengajak anak-anak yang terdata ATS untuk melanjutkan pendidikan mereka. Bagi anak yang masih dalam usia sekolah, mereka akan diarahkan ke SD, SMP, atau SMA/sederajat,” bebernya.
Baca Juga:FKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini MasyarakatBintang Muda Indonesia Dorong Yudhi Adi Rahmatillah Menjadi Ketua KNPI Kabupaten Tasikmalaya
Sementara bagi yang tidak lagi dalam usia sekolah, mereka akan diarahkan ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Saat ini, Kabupaten Ciamis memiliki satu SKB dan 38 PKBM yang menyediakan pendidikan non-formal atau pendidikan kesetaraan seperti Paket A, Paket B, dan Paket C. Sebelum kelulusan, sekitar 11.221 orang tercatat sedang belajar di PKBM atau SKB di Ciamis. (riz)