Menurutnya, selama ini banyak petani membakar jerami bekas panen sehingga ekosistem serangga dan larva terganggu.
Itik yang dilepas ke sawah sebenarnya bisa membantu mengendalikan hama, sebab unggas ini memiliki sensor di mulutnya yang bisa membedakan batang padi yang terkena larva hama.
“Kalau misalkan jerami jangan dibakar melainkan disebar, dijemur, sampai kering, kemudian masuklah itik. Jadi cara alaminya, jerami itu diinjak oleh itik,” jelasnya.
Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!
Dari sawah Tasikmalaya yang sederhana, Widiyana membuktikan bahwa beternak itik bukan sekadar cerita desa, tapi bisa melanglang buana ke pasar dunia.
Dengan inovasi, dedikasi, dan pemberdayaan masyarakat, itik cihateup kini menjadi ikon kebanggaan Rajapolah yang harum namanya hingga ke mancanegara. (R Robi Ramdan)