Gara-Gara Regulasi Dana Desa Berubah Mendadak, Rencana Perbaikan Jalan Desa di Kabupaten Tasikmalaya Tertunda

dana desa batal dipakai membangun
Salah seorang warga menunjukkan jalan penghubung Desa Padawaras dengan Darawati di Cipatujah yang perbaikannya batal dilakukan tahun ini akibat perubahan alokasi anggaran secara mendadak. (IST)
0 Komentar

Meski kecewa, Helena tetap berusaha berpikir positif. Ia yakin pemerintah pusat telah melakukan kajian sebelum membuat kebijakan tersebut. “Karena ketika masyarakat pusat membuat kebijakan sudah ada kajian dan diteliti lebih dulu kebijakannya. Jadi pemerintah lebih tahu apa yang masyarakat butuhkan,” pungkasnya.

Sementara menurut Ketua DPK APDESI Kecamatan Karangnunggal yang juga Kepala Desa Cintawangi, Tohir E Sumarlin, dampak perubahan regulasi tidak terlalu dirasakan langsung oleh masyarakat. Meski begitu, beberapa proyek infrastruktur, seperti jalan usaha tani di Desa Cintawangi, terpaksa ditunda dan akan dilaksanakan tahun depan.

“Jadi tidak ada kalimat mangkrak, kegiatan infrastruktur hanya ditunda dengan alasan tertentu menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat,” kata Tohir.

Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!

Dia juga menyebutkan, masyarakat tetap mendukung program yang sudah disesuaikan dengan kebijakan pusat. Salah satunya pembangunan jalan usaha tani di Dusun Cigembor yang dialihkan menjadi program penanaman jagung, kini masih dalam proses pembersihan lahan.

“Jadi aman-aman saja, termasuk di 14 desa di Kecamatan Karangnunggal sudah berjalan dan dilaksanakan penggunaan dana desanya,” ungkapnya.

Tohir menegaskan bahwa perubahan penggunaan Dana Desa tetap melalui musyawarah khusus bersama BPD, tokoh masyarakat, RT/RW, dan unsur lainnya. Menurutnya, program ketahanan pangan yang diwajibkan 20 persen oleh pusat cukup tepat sasaran karena mayoritas warga desanya berprofesi sebagai petani, peternak, dan berkebun.

“Banyak warga kami yang beternak kambing, sapi, ayam dan lainnya. Jadi desa dan masyarakat berjalan mengikuti kebijakan pemerintah pusat,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, menurut Tohir, masyarakat justru semakin terbantu. “Seperti di Desa Cintawangi program ketahanan pangannya akan menanam jagung. Jadi ada outputnya dengan ketahanan pangan, meningkatkan semangat masyarakat,” tambahnya. (Diki Setiawan)

0 Komentar