Didatangi Anggota DPR RI, Lapas Kelas IIB Banjar Ternyata Kekurangan Tenaga Medis

Lapas Kelas IIB Banjar
Kepala Lapas Kelas IIB Banjar Tutut Prasetyo (kanan) mendampingi anggota Komisi XIII DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, saat diwawancarai jurnalis, Selasa, 10 Juni 2025. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar menghadapi kekurangan petugas medis di klinik pratama mereka, sebuah masalah yang muncul setelah meninggalnya dr Witri Nur Anisa, petugas medis yang sebelumnya bertugas di sana.

Kepala Lapas Kelas IIB Banjar, Tutut Prasetyo, mengakui kekurangan tersebut dan berencana untuk meminta bantuan dari pemerintah daerah serta pemerintah pusat guna memenuhi kebutuhan tenaga medis di lapas tersebut.

”Kita akan minta bantuan ke pemda tenaga medis untuk sementara,” ungkapnya, Selasa, 10 Juni 2025.

Baca Juga:Kafilah MTQH Kota Banjar Berangkat ke Tingkat Provinsi Jawa Barat, Wali Kota Sudarsono Berikan Pesan PentingSiap-Siap! Disdikbud Kota Banjar Akan Terapkan Jam Masuk Sekolah Baru

Menurut Tutut, saat ini Lapas Banjar tidak memiliki dokter yang bertugas di klinik kesehatan mereka.

Meski demikian, pelayanan kesehatan kepada warga binaan tetap berjalan, meskipun terbatas pada penanganan pertama bagi warga yang sakit.

Jika ada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.

Hal ini sangat penting mengingat jumlah warga binaan di Lapas Banjar yang mencapai sekitar 494 orang.

Tutut juga menyebutkan bahwa setidaknya tambahan satu orang petugas medis sudah cukup untuk memastikan layanan kesehatan dasar bagi warga binaan.

Namun, untuk jangka panjang, ia berharap agar pemerintah bisa segera memenuhi kebutuhan tenaga medis di Lapas Banjar, baik itu melalui pemerintah daerah maupun kementerian terkait.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi XIII DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, yang sempat berkunjung ke Lapas Banjar, menyatakan, ia akan menindaklanjuti kekurangan petugas medis di klinik tersebut.

Baca Juga:Di Hadapan Petinggi KPK, Gubernur Dedi Mulyadi Sebut Banjar Daerah Paling Ripuh di Jabar, Wali Kota MenanggiPerempuan Asal Kota Banjar Hilang Sudah Lebih dari Sepekan

Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena klinik di Lapas Banjar telah mendapatkan sertifikasi, yang menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan di sana sudah layak.

Agun berjanji akan menyampaikan masalah kekurangan petugas medis ini langsung kepada Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jenderal Polisi (HOR) (Purn) Drs Agus Andrianto SH MH, untuk segera mendapat perhatian dan solusi.

Upaya-upaya ini diharapkan dapat segera mengatasi kekurangan tenaga medis di Lapas Banjar, sehingga warga binaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. (Anto Sugiarto)

0 Komentar