SEMARANG, RADARTASIK.ID – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, melakukan peninjauan langsung terhadap proyek pembangunan Bendungan Jragung di Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang pada Senin, 2 Juni 2025.
Proyek strategis nasional yang dicanangkan sejak 2021 ini menunjukkan progres signifikan dengan capaian konstruksi sebesar 85 persen.
Dalam kunjungannya, Taj Yasin didampingi oleh Wakil Bupati Semarang Dra Hj Nur Arifah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, serta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dari tingkat provinsi maupun kabupaten.
Baca Juga:Kopdargab PAHAD di Depok: Ratusan Bikers Meriahkan Ajang Silaturahmi Penuh KekeluargaanAmbulans Baru Hadir di Subang! DAM Buktikan Kepedulian Lewat Aksi Nyata
Kehadirannya menandakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur vital yang menyangkut hajat hidup masyarakat.
Menurutnya, target progres awalnya dipatok mencapai 95 persen.
Namun, faktor cuaca menjadi tantangan tersendiri.
Ia menjelaskan, kemarau basah yang dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebabkan banyaknya hari hujan.
Kondisi ini menghambat pengeringan di bagian inti bendungan, sehingga dalam sepekan, pekerja hanya dapat bekerja efektif selama dua hari.
”Kalau hujan dua hari saja, perlu 4 hingga 5 hari untuk pengeringan,” ungkap Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin ini usai meninjau Bendungan Jragung seperti dilansir Disway Group.
Proyek Bendungan Jragung memiliki nilai investasi sebesar Rp 3 triliun dan didanai sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pekerjaannya dibagi ke dalam tiga paket yang dikerjakan oleh konsorsium BUMN, meliputi PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Brantas Abipraya.
Target penyelesaian diproyeksikan pada Mei 2026.
Bendungan Jragung ini memiliki mempunyai strategis dalam berbagai aspek.
Salah satu fungsi utama adalah pengendalian banjir di kawasan hilir, terutama di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Grobogan.
Baca Juga:Tiga Hari, Tiga Alam: Serunya Touring Honda ADV Indonesia Purwakarta ke Pantai Madasari PangandaranAstra Honda Perkuat Sinergi Dunia Pendidikan dan Industri Melalui Program Berbagi Ilmu di Bekasi
Selain itu, bendungan ini dirancang untuk menjadi penyedia air baku dengan kapasitas 1.000 liter per detik untuk ketiga wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, keberadaan Bendungan Jragung juga akan menunjang sistem irigasi untuk lahan pertanian seluas 4.528 hektare di Kabupaten Grobogan dan Demak.
Dari sisi energi, bendungan ini direncanakan akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 90 MW serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,4 MW.