RADARTASIK.ID– Falcon Pictures kembali menghadirkan sebuah karya layar lebar yang tak hanya menghibur, tetapi juga sarat pesan kehidupan, berjudul Keluarga Super Irit.
Film bergenre drama keluarga ini merupakan adaptasi dari komik best seller BIP Gramedia dengan judul yang sama.
Disutradarai oleh Danial Rifki dan diproduseri oleh Frederica, naskah film ini ditulis oleh duo penulis Theodore Arnoldy dan Fahmie Yanardi.
Baca Juga:Eksplorasi Bandung Selatan: Keindahan Ciwidey dan Pangalengan dalam Satu HariJadwal Acara RCTI Kamis, 8 Mei 2025: Deretan Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi hingga Gober Parijs Van Java
Yang membuat Keluarga Super Irit semakin spesial adalah kehadiran satu keluarga artis sungguhan dalam peran utama.
Pasangan selebritas Dwi Sasono dan Widi Mulia tampil bersama ketiga anak mereka—Dru Prawiro Sasono, Den Bagus Satrio Sasono, dan Widuri Putri Sasono.
Widuri sendiri dikenal publik lewat perannya sebagai Ara dalam film Keluarga Cemara pada 2019, serta sebagai penyanyi dan penulis lagu.
Film ini juga diperkuat oleh deretan aktor ternama seperti Indro Warkop, Onadio Leonardo, Coki Pardede, Okie Rengga, Mandra, dan Oza Rangkuti, yang turut menambah warna dalam kisah keluarga penuh liku ini.
Sinopsis Keluarga Super Irit
Kisah Keluarga Sukaharta dan Taktik Irit Legendaris
Keluarga Super Irit mengisahkan keluarga Sukaharta—Tony (Dwi Sasono), Linda (Widi Mulia), serta tiga anak mereka: Sally (Widuri Putri Sasono), Billy (Dru Prawiro Sasono), dan Kenny (Den Bagus Satrio Sasono).
Keluarga ini hidup dengan prinsip hemat ekstrem yang terkadang sulit diterima logika.
Mereka terbiasa mengisi daya di kantor kecamatan, makan gratis di resepsi orang asing, menumpang wifi tetangga, bahkan menjatah air cebok demi efisiensi.
Baca Juga:Jadwal Acara MNCTV Kamis, 8 Mei 2025: Tayangan Seru untuk Anak-anak dan Keluarga dari Upin & Ipin hingga KikoJadwal Acara MDTV Kamis, 8 Mei 2025: Tayang Sinetron Rasa Rindu hingga Web Series Satu Amin Dua Iman
Meski hidup mereka sangat sederhana, keluarga ini tetap merasakan kebahagiaan. Namun keadaan mulai berubah ketika Tony mengalami pemotongan gaji besar-besaran.
Kondisi itu memaksa mereka meninggalkan rumah kontrakan penuh kenangan dan menetap di sebuah bedeng bekas kandang burung di atas ruko.
Dalam keterbatasan ruang dan tekanan ekonomi, keluarga ini mengandalkan jurus warisan keluarga yang disebut TRIK—Taktik Irit Keluarga—untuk bertahan dan mengumpulkan uang demi kembali ke rumah lama mereka.
Namun perjuangan itu tak mudah. Gaya hidup yang semakin irit, kedatangan saudara yang tiba-tiba ingin menumpang, serta ancaman kehilangan rumah lama justru mengguncang keharmonisan keluarga.