TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tepat di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025), Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan melakukan kunjungan ke kompleks SDN 1, 2, dan 3 Nagarawangi yang berlokasi di Jalan KH Lukmanul Hakim, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung.
Dalam kunjungan tersebut, Viman tidak sekadar bersilaturahmi, namun juga menyampaikan pesan penting mengenai budaya kebersihan dan pengelolaan sampah sejak dini.
“Kita sebar ya, saya, Pak Wakil, juga istri-istri, memang keterjangkauannya ada dari beberapa kecamatan, dan juga SDN Nagarawangi termasuk SD yang besar di Kecamatan Cihideung,” kata Viman membuka sambutannya di hadapan para guru dan siswa.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Pastikan Bakal Aktif Promosi Potensi Daerah di Apeksi 2025 SurabayaPersiapan Kota Tasikmalaya Jelang Apeksi 2025: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga!
Di hadapan murid SDN 2 Nagarawangi, Viman mengingatkan soal pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Ia menyinggung keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar yang berada beberapa ratus meter dari sekolah tersebut dan menegaskan bahwa membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan bencana seperti banjir dan penyakit.
“Salah satunya karena sampah. Sampah dibuang sembarangan, sampahnya nyumbat sungai, airnya gak lancar, meluap tuh. Jadilah si airnya teh masuk ke sekolah, ke sini (kelas). Siapa yang bisa mencegah?” ujarnya di hadapan para murid.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN 2 Nagarawangi, Dede Heryati, yang menyela.
“Di sini, di kelas, sering kebanjiran. Masuk ke sini airnya,” ungkapnya.
Viman menambahkan bahwa program edukasi ini bagian dari upaya Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk menyosialisasikan budaya bersih yang menjadi bagian dari program unggulan bertajuk “Tasik Kota Resik”.
Ia mengatakan bahwa membentuk kebiasaan positif soal kebersihan harus dimulai dari usia dini, termasuk melalui kampanye simbolik seperti menyimpan sampah di saku jika belum menemukan tempat sampah.
Baca Juga:Petani Resah, Maling Gabah Padi Makin Gentayangan di Kawalu Kota TasikmalayaBaru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten Tasikmalaya
“Kita sedang menyosialisasikan budaya bersih, kemudian juga budaya untuk buang sampah pada tempatnya. Menjadikan Tasik, Kota Resik sesuai program pemerintah Kota Tasikmalaya. Di SDN Nagarawangi ada tempat sampah, TPS ilegal, yang memang kita terus mencoba untuk mengurangi TPS ilegal ini. Yang paling tepat adalah memberikan budaya bersih semenjak dini. Termasuk saya sampaikan soal tersebut. Kita akan berikan tempat supaya anak-anak untuk bersih,” paparnya.