GARUT, RADARTASIK.ID – Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai bentuk penghormatan terhadap Ki Hajar Dewantara, seorang pahlawan nasional di bidang pendidikan.
Peringatan Hardiknas di Kabupaten Garut berlangsung meriah di Lapangan Otista atau yang dikenal sebagai Alun-Alun Garut pada Jumat, 2 Mei 2025.
Upacara tersebut dihadiri oleh peserta yang mengenakan pakaian adat Sunda, dengan tambahan berbagai penampilan dari siswa-siswi Kabupaten Garut yang berprestasi, baik di tingkat kabupaten maupun nasional.
Baca Juga:Desa Karamatwangi Jadi Percontohan Desa Wisata Hebat di GarutRibuan Buruh dari Kabupaten Garut Sambangi Jakarta, Tuntut Keadilan di May Day Fiesta
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan, peringatan Hardiknas tahun 2025 menjadi momentum penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut.
Menurutnya, tema Hardiknas tahun ini, ”Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” menggambarkan komitmen bersama untuk memastikan pendidikan yang berkualitas dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Syakur juga mengungkapkan adanya dua permasalahan utama dalam sektor pendidikan di Kabupaten Garut.
Pertama, masalah aksesibilitas pendidikan, dan kedua, kualitas pendidikan.
Ia menjelaskan, hingga saat ini masih banyak anak-anak di Kabupaten Garut yang tidak melanjutkan pendidikan, khususnya pada tingkat pendidikan dasar dan SMP.
Ia menambahkan, jumlah lulusan sekolah dasar yang melanjutkan ke SMP mengalami penurunan sekitar 20 persen
”Artinya kurang lebih ada 20 persen orang garut yang tidak mendapatkan akses pendidikan,” tutur Bupati Garut.
Sebagai langkah untuk mengatasi masalah ini, Syakur mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Garut akan fokus pada peningkatan akses pendidikan, terutama di tingkat SMP.
Baca Juga:PHK Massal di Garut: 80 Persen Korban Perempuan, Beban Janda Makin Berat, Bagaimana Solusinya?Pencurian di Kos-kosan Garut Terungkap! Simak Detail Kejahatan yang Mengejutkan
Ia meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk memberikan perhatian lebih pada pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan penguatan kualitas tenaga pendidik di tingkat SMP.
Selain masalah akses, kualitas pendidikan juga menjadi fokus penting dalam perbaikan sistem pendidikan di Kabupaten Garut.
Syakur menyebutkan, kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga pengajar.
Sebagai bukti komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemkab Garut baru-baru ini mengangkat lebih dari 600 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sebuah langkah yang diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pengajaran di Kabupaten Garut. (Agi Sugiana)