Fakta-Fakta Warga Desa Tanjungsari Tasikmalaya yang Terbiasa Hadapi Banjir Empat Kali dalam Setahun

Sungai citanduy di Tanjungsari kabupaten tasikmalaya
Mursalin menunjukkan kondisi terkini Sungai Citanduy yang melintasi kampungnya, Minggu 17 Maret 2025. (R Robi Ramdan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Banjir yang melanda empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, sudah menjadi hal biasa bagi warga setempat.

Mereka bahkan telah mempersiapkan tempat evakuasi sendiri di rumah masing-masing.

Mursalin atau akrab disapa Aboy, Punduh Bojongsoban, mengungkapkan bahwa terdapat delapan RT yang terdampak banjir di lingkungannya.

Dengan hampir 500 kepala keluarga (KK) terdampak. Ketinggian air bervariasi dari 0,5 meter hingga 1,2 meter. RT 03 dan RT 04 RW 08 menjadi wilayah terdampak paling parah.

Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG

“Ketika terjadi banjir, warga tidak panik. Karena sudah terbiasa dengan kondisi banjir di kisaran ketinggian sampai 1,2 meter,” ujar Aboy saat ditemui Radar, Senin (17/3/2025).

Ia menyebutkan bahwa banjir kali ini masih dianggap wajar oleh warga, berbeda dengan banjir tahun 2013 yang lebih parah dan di luar prediksi.

Saat banjir kemarin, sebagian warga memilih tidak mengungsi. Mereka sudah memiliki tempat evakuasi sendiri di rumah masing-masing.

Tempat evakuasi itu berupa loteng untuk tidur dan menyimpang barang-barang penting.

Selain itu mereka juga meninggalkan rumah karena khawatir kehilangan barang.

Selain itu, dengan tetap berada di rumah, lebih mudah membersihkan sisa banjir begitu air surut.

“Jadi kalau di wilayah Bojongsoban, untuk bersih-bersih terkadang tidak mengandalkan bantuan. Sebab, lebih paham mereka ketimbang bantuan dari BPBD atau Tagana untuk bersih-bersih,” katanya.

Aboy mengungkapkan bahwa banjir sudah menjadi fenomena tahunan di wilayah tersebut.

Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?

Sejak ia masih SD hingga kini berusia 43 tahun, banjir masih terus terjadi.

Bedanya, jka dulu air banjir cepat surut, kini genangan bisa bertahan hingga dua hari.

Pokok persoalan diduga akibat penyempitan dan pendangkalan Sungai Citanduy serta Cikidang.

“Memang yang paling parah itu di dua ke-RT-an. Di sana, hampir kebanyakan sudah memiliki tempat evakuasi masing-masing yang disebut taranggong. Jadi dibikin tempat evakuasi sementara,” tambahnya.

Ketua RT 04 RW 08 Kepunduhan Bojongsoban, Endang, membenarkan bahwa wilayahnya adalah yang paling terdampak.

“Di sini ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Saat kejadian, sebagian ada yang mengungsi, ada juga yang bertahan di rumahnya masing-masing,” ujarnya.

0 Komentar