Pedagang yang Berbohong Saat Ditelepon Gubernur Jabar Tak Kunjung Muncul di Pasar

perbaikan pasar manis ciamis yang kebakaran
H Budi memantau proses perbaikan kiosnya yang sempat ludes terbakar tanggal 27 Februari lalu. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pasca viral di media sosial, Hj Titin Sumarti belum terlihat lagi di pasar.

Padahal para pedagang lain ramai-ramai berkumpul di pasar untuk memperbaiki kios.

“Mungkin malu, sejak Senin hingga sekarang belum kelihatan lagi,” ujar H Budi, salah satu korban kebakaran kios Blok A Pasar Manis Ciamis, Rabu 5 Maret 2025.

Baca Juga:Para Pengunjung Keluhkan Pelayanan Parkir di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya!Solusi Banjir Karawang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Putuskan Bangun 1000 Rumah Panggung

Diketahui, Hj Titin Sumarti, sempat viral di media sosial setelah video klarifikasinya beredar.

Dalam video itu, Hj Titin mengakui jika percakapannya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang tayang di Youtube KDM, adalah bohong.

Kerugian sebesar Rp 600 juta yang sempat disebutkannya kepada Dedi, ternyata hanya Rp 5 juta.

Padahal, sesaat setelah ditelpon gubernur, Titi ditransfer uang sebesar Rp 5 juta sebagai bentuk kepedulan Dedi Mulyadi karena mendengar kios Hj Titin ludes terbakar.

Namun realitasnya, hanya gudang kiosnya saja yang terbakar.

Adapun kios yang terekam video dalam tayangan Youtube KDM, adalah milik H Budi.

Namun Titi mengakui kios itu sebagai miliknya.

“(Kalau) saya lebih baik berkata jujur dan mengambil hikmah dari suatu kejadian. Karena (Hj Titin Sumarti) masih bisa jualan dan memiliki aset delapan ruko yang disewakan,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis, Dana Sudiana, membenarkan bahwa dirinya memang berada di lokasi saat video tersebut diambil oleh tim KDM.

Namun hal itu tidak sengaja.

Baca Juga:Kemendagri Siap Bantu Anggaran PSU Daerah Tapi dengan Catatan Sebagai BerikutKasus Pertamax Oplosan: Konsumen Kecewa, Penjualan Anjlok

Bermula saat utusan dari Gubernur Jawa Barat, yakni Mumu, datang ke kantor UPTD Pasar Manis untuk meminta dicarikan satu pedagang sebagai perwakilan, yang bisa ditelepon oleh Dedi Mulyadi.

“Posisinya saya bersama bapak Mumu, dan yang mencarikan perwakilan satu pedagang kiosnya terbakar adalah pegawai UPTD Pasar Manis. Ternyata yang dibawa ibu Titi,” ujarnya.

Dana menegaskan bahwa dirinya tidak mengatur atau memilih Titin sebagai perwakilan pedagang korban kebakaran.

Ia hanya memenuhi permintaan Mumu yang ingin berbicara dengan salah satu pedagang yang terdampak kebakaran, sehingga tidak memungkinkan menghadirkan lima pedagang sekaligus.

Terkait pernyataan Titin yang dianggap tidak sesuai dengan kenyataan, Dana mengaku telah menegurnya setelah panggilan telepon dengan Gubernur Jabar selesai.

0 Komentar