CIAMIS, RADARTASIK.ID – Masyarakat Desa Cigayam, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, menuntut pencairan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap 4 yang hingga saat ini belum disalurkan.
Sebanyak 64 keluarga penerima manfaat (KPM) yang dijanjikan akan menerima bantuan senilai Rp 900.000 per KPM pada 31 Desember 2024, masih menunggu realisasi dari pihak pemerintah desa.
BLT Dana Desa sangat dinantikan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti sembako dan perlengkapan sekolah anak.
Baca Juga:Subuh-Subuh Toko Kelontong di Ciamis Terbakar, Haji Asep Rugi Rp 250 Juta230 Orang Lulus Seleksi CPNS Kabupaten Ciamis, 20 Formasi Tak Terisi, Tidak Ada Pendaftar
Salah seorang warga Desa Cigayam yang juga penerima BLT DD, Inen Sudradjat, menyampaikan harapannya agar bantuan tersebut tidak menguap begitu saja.
Ia berharap pemerintah daerah atau DPRD Kabupaten Ciamis dapat membantu mempercepat pencairan dana tersebut.
Menurutnya, dana BLT DD adalah hak masyarakat, sehingga tidak semestinya disalahgunakan.
”BLT DD tersebut sangat saya butuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti beli sembako terutama beras dan keperluan anak sekolah,” ujarnya kepada Radartasik.id, Senin, 14 Januari 2025.
Masyarakat Desa Cigayam juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kepala Desa Cigayam yang dinilai tidak menepati komitmen.
Sebelumnya, pada 27 Desember 2024, pihak pemerintah desa berjanji untuk mencairkan BLT DD pada akhir tahun atau mengundurkan diri jika tidak dapat merealisasikan hal tersebut.
Namun, hingga batas waktu berlalu, bantuan tersebut belum diterima masyarakat. Kepala desa bahkan dikabarkan telah menyerahkan surat pengunduran diri pada 7 Januari 2025.
Baca Juga:Ditaklukkan PCB Persipasi, Rekor Tak Terkalahkan PSGC Ciamis di Liga 3 TerhentiAparat Penegak Hukum Pantau Masalah Penyaluran BLT Dana Desa di Desa Cigayam Ciamis
Masyarakat semakin resah setelah mengetahui bahwa desa-desa lain sudah menerima BLT DD sejak 15 Desember 2024.
Hal ini mendorong Forum Peduli Cigayam menggelar audiensi dan aksi unjuk rasa pada 27 Desember 2024, untuk menuntut kejelasan.
Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret yang diambil oleh pihak pemerintah desa.
Masyarakat berharap pihak terkait segera memberikan penjelasan dan solusi agar bantuan yang menjadi hak mereka dapat segera diterima.
Masyarakat juga menolak tawaran untuk mengurangi jumlah bantuan menjadi Rp 300.000, karena tidak sesuai dengan komitmen awal. ”Jadi kita diberikan harapan palsu,” katanya.
Saat dikonfirmasi Radartasik.id, Sekretaris Desa Cigayam Sutisna dan Kaur Keuangan Desa Rizal Gunawan belum memberikan tanggapan terkait nasib pencairan dana tersebut. (Fatkhur Rizqi)