JAKARTA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 setelah Apple Inc berencana menginvestasikan dana sebesar USD 1 miliar di Tanah Air.
Rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto, menurut sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.
Investasi Apple mencakup pembangunan dua pabrik di Indonesia, yakni fasilitas produksi AirTags di Batam dan pabrik aksesori teknologi di Bandung.
Baca Juga:Pemerintah Bakal Hapus Utang UMKM di Bank BUMN Tahun 2025, Skemanya BeginiPinjaman Online Langsung Cair! Inilah Lima Kredit Tanpa Agunan dengan Limit Ratusan Juta
Pabrik di Batam, yang akan memanfaatkan status kawasan perdagangan bebas, diharapkan mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja dan menyumbang 20% dari produksi global AirTags.
Sementara itu, fasilitas di Bandung akan memproduksi aksesori lain serta mendanai pendirian Apple Academy untuk melatih keterampilan teknologi seperti pemrograman.
“Pemerintah ingin Apple memprioritaskan fasilitas produksi di Indonesia karena ini akan memberikan manfaat nyata, baik bagi Indonesia maupun Apple sendiri,” ujar Menteri Perindusrian Agus Gumiwang pada Jumat 20 Desaember 2024 di Jakarta.
Menurutnya, investasi dalam bentuk pembangunan pabrik akan menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Meski sudah ada proposal resmi dari Apple, Agus mengungkapkan belum ada pertemuan langsung antara pihak kantor pusat Apple dan pemerintah Indonesia.
“Kami sudah mengundang perwakilan Apple untuk datang dan berdiskusi langsung, tetapi hingga kini belum ada tanggapan,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo dikabarkan telah menginstruksikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memimpin negosiasi guna mempercepat kesepakatan ini.
Baca Juga:LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR KencanaWOW! Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Sudah Mencapai 1 Juta
Meski demikian, belum ada jadwal pasti kapan penjualan iPhone 16 akan diizinkan kembali.
Investasi ini diharapkan membawa dampak positif, seperti pembukaan ribuan lapangan kerja baru dan peningkatan investasi asing.
Namun, sejumlah pihak mengingatkan bahwa pemerintah perlu berhati-hati agar tidak menciptakan preseden yang mempersulit investor lain di masa depan. (Permana)