TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kurang lebih 20 hari menjelang masa pendaftaran pasangan calon di Pilkada Kota Tasikmalaya 27 Agustus 2024. Konstalasi politik di Pilkada semakin dinamis. Bongkar pasang koalisi maupun kandidat berpotensi terjadi, bahkan diprediksi ada yang tersisih alias zonk.
Sebab memasuki pertengahan bulan Agustus ini, bangunan perahu koalisi di Pilkada Kota Tasikmalaya tak kunjung utuh terbentuk. Begitu juga pasangan kandidat yang akan menahkodai perahu koalisi masih berbalut misteri dengan sikap skeptis partai politik satu sama lain.
Direktur Peduli Bakti Pesantren Foundation, Dindin C Nurdin menilai selama beberapa bulan ini, para aktor politik Kota Tasikmalaya hampir tidak pernah menggagas atau menawarkan bahkan melibatkan publik dalam wacana dialektis yang mencerahkan. Khususnya mengenai kriteria pemimpin masa depan Kota Tasik yang mensejahterakan dan membahagiakan.
Baca Juga:Pemasangan Poster Politik Pilkada Kota Tasik Dinilai Sporadis, Merusak Estetika Tata Ruang dan LingkunganSoal Do'a Ivan Dicksan dan Dede Muharam, PKB Memegang Politik Santri di Pilkada Kota Tasikmalaya
“Padahal fungsi partai politik sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat atau warga negara, termaktub didalamnya tentang kecerdasan memilih pemimpin yang diusung partai politik,” ujarnya kepada Radar.
Yang seharusnya, sambung Dindin, partai politik bisa memenuhi kehendak dan pikiran sehat publik tentang pemimpin yang mampu mengaspirasi dan menghadirkan teladan bagi masyarakat pemilih.
“Sehingga sangat wajar jika akhir-akhir ini masyarakat Kota Tasik mempertanyakan kapasitas kepemimpinan partai politik di Kota Tasikmalaya,” tuturnya.
Hal di atas, kata Dindin, memunculkan ungkapan pertanyaan apakah Kota Tasikmalaya tengah dilanda krisis figur pemimpin?. Kenapa para pemimpin partai politik dilanda kebuntuan untuk “menghibahkan” kader terbaiknya sebagai wali kota atau wakil wali kota Tasikmalaya.
“Bila pertanyaan masyarakat itu di tangkap cermat oleh para “king maker” partai politik di Kota Tasikmalaya. Setidaknya akan memberikan kesadaran nurani untuk memastikan jawaban kepada publik pemilih yang saat ini sedang terheran melihat para politisi Kota Tasikmalaya yang dirundung bingung,” ungkapnya.
Keheranan masyarakat Kota Tasikmalaya itu, kata Dindin, tentu dipandang logis. Karena dibelakang partai politik yang sedang membangun perahu koalisi di pilkada Kota Tasikmalaya terdapat aktor utamanya masing-masing. Partai Gerindra dengan kandidatnya Viman Alfarizi tidak tanggung-tanggung dikawal langsung wakil ketua dewan pembina DPP Partai Gerindra H Amir Mahfud.