”Sifat Nabi Muhammad SAW ini tercermin di nilai-nilai strategis OJK yang harus diemban segenap insan OJK yakni integritas, profesional, sinergi, inklusi, visioner, kolaboratif, bertanggung jawab. Mudahan-mudahan dengan menerapkan hal tersebut berdampak baik. Tak hanya untuk kepentingan dunia yang diraih tapi juga untuk akhirat kelak,” terangnya.
Dalam memimpin OJK Tasikmalaya, sambungnya, salah satu yang dilakukan saat ini yakni inovasi: mencari dan mengembangkan konsep dan ide baru. ”Dengan inovasi ini, harapan bisa selalu ditumbuhkan dan mampu menerangi. Walaupun sekecil apapun inovasi itu ayo kita nyalakan harapan-harapan itu!” katanya.
Melati melanjutkan, kita semua bersama mengurangi jumlah peserta judi online dengan cara membuka lapangan-lapangan pekerjaan baru. ”Kita juga bisa kembali lagi ke pertanian kita, kerajinannya kita naikin lagi. Misalnya payung geulis kita bisa jadi suvenir di hotel-hotel dan cara lainnya. Inovasi itu saya yakin bisa menggerakkan banyak hal,” terang penyuka menu sup gurame tersebut.
Baca Juga:Petualangan Epik di Tasikmalaya, dari Gunung Galunggung hingga Kampung NagaAngkringan Kemerdekaan, Cordela Suites Tasikmalaya Sajikan Sensasi Kuliner Nusantara di Bulan Agustus
Melati pun membagikan kunci suksesnya dalam menjalani karier yakni selalu bekerja dengan hati dan mencintai pekerjaan. ”Dan saya orangnya sangat mau belajar. Saya salah satu insan OJK yang ikutan online learning melalui LinkedIn Learning. Jadi secara sadar mendaftarkan diri untuk diberikan akses mendapatkan pelajaran online,” ujarnya Melati yang menekuni berolahraga badminton tersebut.
Oleh karena itu, di waktu luangnya, dia belajar online dengan topik beragam. Setiap harinya ia belajar sesuatu yang berbeda selama 1 jam. ”Di online learning tersebut saya mencari tahu tentang bitcoin, kripto, tentang komunikasi, leadership, public speaking bahkan saya belajar fotografi,” ujarnya.
Melati mengaku memang menyukai dunia fotografi. Dengan handphone-nya ia suka memotret alam dan portrait photography. ”Itu mengasah kreativitas kita,” ujarnya.
Melati menuturkan, gendernya sebagai perempuan tidak membatasinya dalam berkarier dan mengembangkan diri. ”Di OJK, kita diberi kesempatan untuk menjadi diri sendiri dan diberi kesempatan seluas-luasnya. Selagi kita dianggap mampu atau kompeten, kita bisa mencapai posisi tertentu,” ujarnya.