TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Universitas Siliwangi Tasikmalaya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tim Penyusun Dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Unsil, Sabtu, 23 Maret 2024.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Rektor Unsil, Dr Ir Nundang Busaeri MT IPU ASEAN Eng, dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Dedi Kusmayadi SE MSi Ak CA ACPA CPA, kemudian Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Dr Gumilar Mulya, Drs MPd, serta tim kerja sama dan staf humas.
Sementara dari pihak Tim Penyusun Dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Unsil dilakukan oleh Prof Dr H Mudjia Rahardjo (Ketua Tim), termasuk para anggotanya Erlangga Pribadi, Taufik Wijaya, Hariyadi dan Dr Andi Armyn Nurdin MSc.
Baca Juga:Promo Ramadan dan Lebaran, Pesan Parcel di Ace Hardware Plaza Asia Tasikmalaya Bisa Sesuai SeleraBPJS Kesehatan Buka Posko Layanan Kesehatan Selama Arus Mudik Lebaran
Rektor Unsil, Dr Ir Nundang Busaeri MT IPU ASEAN Eng, mengatakan, lewat kerja sama ini dapat mewujudkan keterpaduan dalam penyelenggaraan kegiatan persiapan dan pengusulan proposal Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN).
”Kemudian bisa menghasilkan studi kelayakan atau proposal pendanaan yang layak, komprehensif, memenuhi standar, kriteria dan persyaratan sebagai bahan usulan pendanaan yang bersumber dari lembaga keuangan internasional/luar negeri bagi pembiayaan pelaksanaan The Development of Universitas Siliwangi, East Java Project,” paparnya.
Menurut dia, penandatanganan naskah kerja sama antara Unsil dan Tim Penyusun Dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Unsil merupakan bentuk kolaborasi untuk mewujudkan komitmen universitas menuju kampus yang unggul dan berdaya saing.
”Sesuai dengan salah satu prinsip dasarnya, kerja sama ini merupakan upaya Unsil untuk memelihara, mengembangkan dan melestarikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dibaktikan kepada rakyat, bangsa dan negara,” kata dia.
Dia pun berharap lewat kerja sama ini studi kelayakan dan pengusulan proposal pendanaan PHLN menjadi signifikan untuk pengembangan Unsil ke depannya.
Dia menambahkan, untuk sumber pendanaan PHLN dapat membiayai terkait hard component project yang meliputi gedung bangunan.
Seperti gedung pendidikan, gedung administrasi, dan gedung penunjang, infrastruktur dan fasilitas publik seperti pagar, genset, jalan, saluran air, power house dan lainnya.