TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kecerdasan moral penting ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dalam fase tumbuh kembang hingga dewasa mampu membedakan hal yang benar dan salah berdasarkan etika. Pola penanaman nilai yang tak utuh dapat berdampak pada karakter anak yang tidak terkontrol dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang diterapkan oleh tenaga pendidik di SDN Nyantong, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, untuk siswa saling menghargai perbedaan dan mengeratkan tali persaudaraan.
Perundungan, jadi fokus isu yang belakangan dibahas antara guru, orang tua dan siswa. Seperti yang diutarakan Kepala SDN Nyantong Ikam Komaludin bahwa perundungan bisa menghancurkan mental anak-anak yang menjadi korban.
Baca Juga:Oknum ASN di Kota Banjar Diduga Tak Netral14.236 Kendaraan di Kota Banjar Tidak Daftar Ulang
“Kita sedini mungkin coba sosialisasikan kepada orang tua, untuk kemudian disampaikan bahwa toleransi akan perbedaan harus dimaknai sebagai keberagaman yang menambah persaudaraan,” tuturnya.
Bagi Ikam, penting sosialisasi tersebut dilakukan untuk memicu orang tua memberikan pola asuh di rumah yang sesuai. Selain bertoleransi sikap kompetitif juga diingatkannya kepada orang tua.
“Agar orang tua fokus mendampingi anaknya belajar tambahan dari rumah, semangat berprestasi. Ditambah dengan tenggang rasa yang kuat, sehingga beprestasi tak hanya secara individu tetapi juga bisa secara berkelompok,” lanjutnya.
Kepada setiap guru, Ikam menyampaikan penanaman nilai keberagaman hendaknya dimulai sejak dini. Sekolah dapat menjadi ruang penanaman nilai tersebut.
Semangat memupuk kecerdasan moral ini juga didukung dengan kegiatan positif dan religius. Seperti, salat duha berjamaah setiap pekan, membaca Al-Quran sebelum memulai pembelajaran, hingga kegiatan ekstrakuliker setiap hari Sabtu. (Ayu Sabrina)