BANJAR, RADARTASIK.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar Dr Ida Wahida Hidayati SE SH MSi buka suara perihal penyataan yang terus hangat diperbincangkan saat acara pisah sambut sekaligus serah terima jabatan Wali Kota Banjar belum lama ini.
Dimana dalam penyataan yang tayang di kanal YouTube Humas Kota Banjar itu bahwa Pj Wali Kota Banjar memperkenalkan keluarga kecil dan salah satu anak bungsunya sedang mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Jabar sekaligus partai politiknya.
Pj Wali Kota Banjar Hj Ida Wahida Hidayati mengaku apa yang dilakukan semata-mata hanya ingin memperkenalkan keluarga kecilnya. Sehingga masyarakat Kota Banjar mengenal keluarga kecil Pj Wali Kota Banjar.
Baca Juga:Fortuner TRD Sportivo Gagah, Cocok untuk Jiwa AdventureSDN Citapen Tasikmalaya Gelar Market Day, Siswa Mandiri dan Berkarakter
“Kapasitas ibu (Pj Wali Kota) hanya memperkenalkan keluarga kecil kami. Agar masyarakat mengenal keluarga Pj Wali kota,” ujar Pj Wali Kota Banjar Dr Hj Ida Wahida Hidayati SE SH MSi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/12/2023).
Pj Walj Kota Banjar menjelaskan bahwa anaknya tidak mencalonkan di wilayah Kota Banjar sebagai daerah pemilihannya. Menurut dia, itu adalah hak dari pada anaknya karena bukanlah pegawai negeri. “Kalau Ibu (Pj Wali Kota) kan pegawai negeri, jelas fakta integritasnya ASN netral. Tidak memihak partai manapun,” kata Hj Ida Wahida Hidayati.
Terpisah, Akademisi sekaligus tokoh masyarakat Kota Banjar Dadi Mulyadi menyikapi peristiwa yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Banjar dalam acara Serah Terima Jabatan yang dihadiri banyak pihak serta disiarkan langsung secara live di media sosial sangatlah tidak perlu. Pihaknya menilai itu terlalu over acting dan sebagai ASN sebaiknya tidak sampai harus menyebutkan warna perahu politik yang digunakan oleh anaknya dalam berpolitik.
“Ada kesalahan berbicara dalam memperkenalkan keluarga, sebagai Penjabat Wali Kota Banjar dari ASN sebaiknya tidak perlu berbicara warna. Apalagi menyebutkan nama partainya, itu sudah over acting,” kata Dadi.
Dadi juga menyoroti penyataan bukan daerah pilihan (Dapil) tempat anaknya memikat hati masyarakat itu tidaklah tepat. “Walau pun tidak untuk pemenangan pencalonan anaknya di DPRD Jabar karena beda Dapil, tetap tidak etis,” katanya.