Menghadapi fenomena ini, ia berharap tahun depan bisa kembali dilakukan penjaringan calon kepala sekolah dari kalangan milenial.
Untuk Kecamatan Cikoneng masih ada kuota 9 kursi kepala sekolah dasar yang kosong setidaknya hingga tahun depan.
Saat ini rata-rata satu kepsek memegang dua sekolah. Sehingga proses akademik di dunia pendidikan dasar masih berjalan normal.
Baca Juga:PSGC Ciamis Incar Juara Grup A di Liga 3 Seri 1 Jawa Barat 2023Bikin Bangga! Kontingen Kota Tasikmalaya Bawa Pulang 6 Medali dari Kejurda Kodrat di Cirebon
“Setiap kepala SD di Kecamatan Cikoneng masih terkendali, walaupun saat ini memegang dua SD. Berharap dari empat calon kepala SD (yang sudah mendaftar) bisa masuk semuanya sehingga bisa mengisi kekosongan dari 14 kebutuhan kepala SD di Cikoneng,” harapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Tetet Widianti mengakui fenomena para guru takut dan enggan menjadi kepala sekolah dasar.
Padahal proses rekrutmen sudah sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 40 tahun 2021 dimana kepala sekolah boleh berasal dari lintas jenjang pendidikan.
Misalnya guru SMP menjadi kepala sekolah SD atau sebaliknya. Namun tetap saja hanya beberapa orang yang mendaftar.
Meski begitu saat ini sudah ada 110 calon kepsek SD yang mendaftar dan mengikuti seleksi administrasi serta akan ada seleksi wawancara.
“Setelah Disdik Kabupaten Ciamis dibuka pendaftaran calon kepala SD ternyata kebanyakan gurunya belum pada minat. Sehingga hasilnya tetap saja kurang 34 guru untuk mengikuti seleksi kepala SD,” katanya.
Ia pun tidak mengetahuinya secara pasti mengapa peminat menjadi kepala sekolah dasar saat ini berkurang. Padahal mereka memiliki tugas mulia.
Baca Juga:3 Band Lolos ke Babak Final Audisi Festival Band Suara Anti Korupsi di SingaparnaGunakan Media Sosial, Pj Wali Kota Tasikmalaya Imbau ASN Lebih Hati-Hati di Masa Kampanye!
“Ada fenomena apa ini, mesti bongkar permasalahan. Mestinya dengan statusnya PNS ketika diberikan tanggungjawab harus siap,” kata dia.
Di sisi lain, Disdik Kabupaten Ciamis tetap melakukan komunikasi kepada KKKS, UPTD pendidikan untuk menjaring calon kepala SD.
Tidak langsung memaksa kehendak tetapi menawarkan siapa yang tetap menjadi guru dan kepala sekolah silahkan.