TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Data yang dihimpun Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Tasikmalaya menunjukkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami kenaikan signifikan.
Berdasarkan data tahun 2022 ada 73 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya.
Angka ini lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni 58 kasus. Tidak hanya di dua tahun terakhir, hitungan data sejak 2016 hingga 2022 juga terus menanjak.
Baca Juga:Akademisi Sarankan Retribusi Parkir Kota Tasikmalaya Dipungut Berdasarkan Kelas KendaraanSiap Disahkan di Paripurna, Hotel dan Restoran di Kota Tasikmalaya Jadi Salah Satu Penyumbang Terbesar Pendapatan Asli Daerah
Sempat terjadi penurun di tahun 2018 yaitu sebanyak 51 kasus, di tahun sebelumnya ada 54 kasus.
Kemudian di tahun 2019, data kembali naik menjadi 68 kasus kekerasan dan di tahun 2020 menurun cukup signifikan menjadi 42 kasus.
“Memang cenderung terus naik. Kalau ditanya faktornya apa, ya banyak ya. Sejauh ini kita giat mengedukasi ke sekolah-sekolah bahkan jaringan yang terkoneksi dengan kita tentang kelompok rentan kekerasan seperti perempuan dan anak,” terang Kepala Bidang PPPA, Lusi Rosdianti, MPd, Kamis (5/10/2023).
Dari angka tersebut, kekerasan terhadap perempuan didominasi KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), kemudian disusul dengan pencabulan, dan pemerkosaan.
Sayangnya belum semua korban berani melaporkan kasus seperti itu.
“Itu kasus sudah berat ya, kami selalu mengingatkan untuk berani melapor, dan di kami juga akan mendampingi korban. Kami sudah ada konselor, yang bisa membantu penyembuhan psikis maupun mendapatkan haknya korban,” kata Lusi kepada Radar.
Jangan Tunggu Viral
Menanggapi fenomena ini, Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) Tasikmalaya, Anisa Yusuf, mengatakan bahwa Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak seperti fenomena gunung es.
Jumlahnya terus meningkat setiap tahun akan tetapi angka sebenarnya tidak diketahui pasti.
Baca Juga:‘Bau Amis’ Rotasi Mutasi Pejabat Eselon II Kota Tasikmalaya Tercium, Begini Kata Pengamat Beyond Anti CorruptionUsai Digeser, Para Pejabat Eselon II Kota Tasikmalaya Dapat Pesan Begini dari Pj Wali Kota
“Kota Tasikmalaya kian tahun terus meningkat. Orang semua mendengar tapi seakan didengar telinga kiri keluar telinga kanan. Ada tindakan setelah kasus jadi viral. Pemerintah lupa dengan bagaimana menghentikannya. Yang dilakukan hanya menyoroti kasus yang sudah terjadi bagaimana menanganinya,” ujarnya.
Menurutnya korban kekerasan akan terus bertambah selama pelakunya masih berkeliaran.