BANYURESMI, RADARTASIK.ID – Desa Sukaratu Kecamatan Banyuresmi menjadi salah satu wilayah terdampak Tol Getaci di Kabupaten Garut.
Seperti diketahui, Kabupaten Garut menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang akan dilintasi Tol Getaci. Tercatat ada 37 desa dari 7 kecamatan yang terlintasi proyek nasional tersebut.
Desa Sukaratu di Kecamatan Banyuresmi menjadi salah satu wilayah yang akan terlintasi. Menurut Satgas Tol Getaci Desa Sukaratu Kecamatan Banyuresmi Yadi Karyadi, di wilayahnya terdapat 8 sampai 9 hektare lahan yang terdampak.
Baca Juga:Wiwit Nurhidayah, Usia 25 Tahun Sudah Punya Empat Gelar Akademik, Kini Bergelar DoktorPelaku UMKM Kabupaten Garut Ada 500 Ribu, Tapi Belum Semua Punya Nomor Induk Berusaha
“Bidangnya kurang lebih 130 bidang. Kalau luasan itu 8 sampai 9 hektare,” ucap Yadi Karyadi, Senin 14 Agustus 2023.
Yadi Karyadi menerangkan, ada pemukiman di satu RT yang masuk wilayah terdampak Tol Getaci yaitu RT 01 di Kampung Cigagak.
“Tapi kalau kampung yang terdampaknya ada tiga, yaitu Kampung Cigagak, Kampung Sompok, dan Kampung Tarikolot,” katanya.
Warga di Wilayah Terdampak Tol Getaci Menunggu Progres Pembebasan Lahan
Yadi Karyadi mengungkapkan di Desa Sukaratu kebanyakan persawahan yang terdampak Tol Getaci. Menurutnya wilayah yang terdampak 70 persennya adalah pesawahan. “Hampir 70 persen lah sawah,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Yadi Karyadi, ada fasilitas umum seperti gang menuju kampung, jalan desa, masjid dan posyandu serta tanah carik.
Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu pengumuman daftar nominatif (danom) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Danom-nya minggu minggu ini katanya, jadi lagi nunggu danom. Ini memang agak cukup lama ya dari 2022,” katanya.
Baca Juga:Pemuda Asal Garut Jadi Jajaka Parigel Mojang Jajaka Jawa Barat, Punya Kemampuan Kawih SundaSDN 2 Dano Menggelar Simulasi ANBK, Jaringan Internet dan Minimnya Perangkat Jadi Kendala
Ia pun kerap ditanya masyarakat terkait progres pembebasan lahan Tol Getaci. “Ada banyak yang nanya, cuma kalau yang jauh-jauh seperti Bandung atau Jakarta suka lewat WhatsApp, tapi kalau yang deket mah ada yang langsung datang ke sini,” tuturnya.
Yadi menjelaskan dampak proyek Tol Getaci sudah dirasakan warga Desa Sukaratu dengan tingginya harga jual tanah.