TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pneumonia adalah penyakit infeksi pernapasan bagian bawah yang bersifat akut yang menyebabkan gangguan pernapasan. Saat ini, bisa berkembang menjadi kronis, dikarenakan sifatnya yang menyebabkan kondisi menjadi parah.
Oleh karenanya pneumonia ini perlu dicegah sejak dini, karena di Kota Tasikmalaya penyakit pneumonia, khususnya di lingkungan kerja Puskesmas Cibeureum ternyata menyasar pada balita, dan merupakan bagian dari 10 penyakit terbanyak pada Balita.
Berdasarkan data tersebut maka diperlukan perhatian yang tinggi sebagai upaya pencegahan pneumonia untuk balita. Oleh karena itu, Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan pengabdian masyarakat di Puskesmas Cibeureum, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga:Bank Indonesia Tasikmalaya Gelar CBP Funtastic 2023, Sinergi Menanamkan Cinta Bangga Paham Rupiah28 Tahun Telkomsel, Luncurkan Telkomsel One, Penggerak Transformasi Digital
Dalam pengabdiannya dengan melakukan pelatihan kader kesehatan dalam deteksi dini dan penatalaksanaan gangguan pernapasan pada balita pneumonia di Puskesmas Cibeureum.
Dikerjakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu Novi Enis Rosuliana MKep Ns SpKep An, Tetik Nurhayati SKep Ns MKep dan Dewi Aryanti SKep Ns MSc. Serta melibatkan mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Novi Enis Rosuliana MKep Ns SpKep An mengatakan, kegiatan implementasi kegiatan pelatihan kader kesehatan mengenai pengetahuan tentang deteksi dini pneumonia dan keterampilan perawatan balita pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya, Itu salah satu tri darma perguruan tinggi dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu melaksanakan pengabdian masyarakat.
“Programnya pengabdian ini untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawatan balita pneumonia. Utamanya ditujukan kepada kader kesehatan di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Cibeureum,” katanya.
“Oleh karena itu diharapkan para kader kesehatan sebagai salah satu pelopor dalam membantu pemberian promosi kesehatan dan dalam upaya peningkatan status kesehatan balita, mampu menekan angka kejadian pneumonia balita,” ujarnya.
Upayanya itu, dalam kegiatan pengabdian memberikan pemahaman kepada perwakilan kader kesehatan dari Kelurahan Ciakar, Kelurahan Ciherang, Kelurahan Margabakti, Kelurahan Kotabaru, dan Kelurahan Awipari, terkait faktor risiko angka kejadian pneumonia adalah bayi yang lahir prematur, malnutrisi, riwayat penyakit campak, penyakit kongenital, status imunisasi dasar yang tidak lengkap, kepadatan rumah, ventilasi rumah yang buruk dan asap rokok.