TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah disarankan tidak terlalu bergantung kepada Tim Koordinasi Penataan.
Sebab, tim tersebut terkesan lamban dalam merumuskan pengaturan pedagang kaki lima (PKL) di area semi pedestrian Cihideung. Hal itu diungkapkan aktivis muda Kota Tasikmalaya Irwan Supriadi.
Menurutnya instansi teknis yang mengemban amanat untuk mengatur penataan pedestrian tak kunjung menunjukkan keseriusan.
Baca Juga:TERLALU! Sudah Dipagar, Jalan Dekat SDN 3 Nagarawangi Ini Tetap Jadi Tempat Membuang SampahBencana Alam di Kota Tasikmalaya Semakin Masif, 3.344 Bencana Terjadi Sejak 2019
Sehingga dibutuhkan cara lain untuk mempercepat proses penataan. Salah satunya lewat “tangan besi” Pj Wali Kota.
Sayangnya, kata Irwan, Cheka pun saat ini terkesan kurang serius menyikapi masalah di Cihideung. Belum ada langkah konkret yang ia lakukan untuk menyiasati persoalan di ruang terbuka baru itu.
“Jadi mau gimana, Pak Pj wali kotanya menunggu hasil dari tim, timnya sendiri tidak pada serius, ” keluh Irwan kepada Radar, Selasa (16/5/2023).
Semenjak ditatanya kawasan Cihideung, lanjut Irwan, masyarakat sudah antusias. Mereka sumringah lantaran punya area baru yang lebih nyaman dan rapi untuk beraktivitas.
Baik sekadar berjalan-jalan atau pun berbelanja. Pedestrian adalah ikon baru bagi Kota Tasikmalaya.
Namun kesenangan itu tidak mampu bertahan lama. Pedagang kaki lima kembali menempati area yang telah ditata.
Bukan tidak boleh berjualan, namun konsep awal dari pedestrian itu sendiri adalah untuk menjamin kenyamanan aktivitas para pejalan kaki.
Baca Juga:Pengelola Ruang Publik Wajib Paham Cara Evakuasi Ketika Terjadi Bencana AlamSatpol PP Rapikan Lapak PKL Cihideung Jadi Satu Baris
Maka, kehadiran PKL harus menyesuaikan dengan konsep awal pembangunan area pedestrian itu sendiri.
“Konsepnya mau gimana? Kemudian Cihideung sebagai perputaran ekonomi, kalau toh PKL tak direlokasi berarti ditempatkan di sana. Hanya penempatan itu harus sesuai estetika. Jangan terlihat kumuh, awut-awutan,” ujarnya.
Dinas Teknis Harus Lebih Serius
Dinas teknis, kata dia, harus lebih serius melanjutkan upaya penataan kota. Jangan sampai pembangunan yang telah menelan biaya belasan miliar pada akhirnya menjadi sesuatu yang mubadzir.
“Percuma dekorasi sudah bagus seperti hari ini malah jadi tidak enak dipandang mata. Artinya dinas teknisnya tidak siap dan tidak serius melanjutkan upaya penataan kota. Lebih heran lagi, sudah tahu begitu, pak pj wali kota malah berharap tim koordinasi bisa tuntaskan ini,” Kelakarnya. (igi)