Menginjak masalah sosial dan kemiskinan, dia mengingatkan agar program-program Bansos bisa tepat sasaran. H Budi pun mengungkit soal keluarganya yang terdaftar sebagai penerima bantuan.
Bansos juga kerap bermasalah soal data NIK warga yang berbeda antara di KTP dan KK. Meskipun ini karena maslaah sistem, pemerintah punya tanggung jawab untuk menyampaikan bantuan kepada warga yang berhak.
Belum lagi masalah penomoran bangunan yang memerlukan pembaruan. Pasalnya kondisi jalan dan bangunan seiring berjalannya waktu mengalami perubahan.
Baca Juga:AMPI Kota Tasikmalaya “Berulah” di Dadaha, Setiap Pengendara DicegatIntip Harta Kekayaan Plh Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya
Sebelum menutup ceramahnya, H Budi juga berpesan agar Pemkot menyelesaikan berbagai pembangunan yang belum tuntas. Di antaranya yakni pembangunan jalan lingkar utara (lingtar) dan bangunan pendopo.
Menyimak ceramah dari H Budi budiman, Cheka tampak bersikap santai. Pada kesempatan itu, Cheka menyampaikan bahwa safari Ramadan tersebut merupakan momen pertemuan masyarakat dengan para pejabat. Di mana saat itu hadir juga para kepala OPD serta pejabat eselon 2 di lingkungan Pemkot Tasikmalaya. “Pejabat yang hadir hari ini siap menerima apa yang ingin masyarakat sampaikan,” unjrnya.
Dia pun memaparkan bahwa Kota Tasikmalaya memang bukan daerah yang kaya, termasuk keuangan pemerintahnya. Namun Kota Tasikmalaya memiliki potensi gotongroyong yang sangat kuat. “Masalah sebesar apapun bisa menjadi ringan,” ujarnya.
Salah satunya yakni berjalannya program Tasik Bageur di mana pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat untuk membantu warga yang membutuhkan. Baik warga yang mengalami masalah kesehatan sampai dengan kemiskinan. “Tagline-nya itu janjian berbuat baik,” imbuhnya.(*)