Wawancara terpisah, Camat Tamansari Ukim Sumantri mengakui bahwa lima kelurahan di wilayahnya akan dilalui jalan tol. Namun pihaknya sebatas menerima tembusan informasi saja tanpa ada langkah teknis lainnya. ”Jadi hanya menerima informasi saja,” ujarnya.
Disinggung soal permukiman warga yang nantinya akan dilibas oleh pembangunan tol, menurut dia, bukan masalah. Pasalnya warga bisa pindah untuk mendapat tempat tinggal baru dengan uang pengganti yang diterima. ”Itu terserah warga, kita tidak bisa melakukan intervensi atau mengarahkan harus ke mana,” ucapnya.
Namun Ukim juga belum mendapat tembusan soal upaya pembebasan lahan di wilayahnya. Menurut dia, hal itu karena Tamansari masuk pada pembangunan tahap 2 yang masih jauh waktunya. ”Tahap pertama kan sampai Mangkubumi. Untuk Tamansari di tahap keduanya,” ujarnya.
TAK SABAR WASPADA MAKELAR
Baca Juga:Siapa Membunuh Putri (1)Tampak Gaya Tiki Taka
DI Kabupaten Tasikmalaya, jalur Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) direncanakan melintasi Kecamatan Salawu, Cigalontang, Padakembang, Leuwisari, Singaparna, Manonjaya, Cineam, dan Karangjaya.
Camat Singaparna Yana Suryana SIP MSi mewanti-wanti kepada para kepala desa di wilayahnya untuk mengantisipasi para makelar tanah yang memanfaatkan rencana pembangunan Tol Getaci. ”Memang disinyalir telah ada yang turun ke lapangan mengatasnamakan A, B dan C. Para kepala desa sudah diingatkan,” ujarnya, Minggu (4/9/2022).
Menurut dia, jika jalur Tol Getaci yang melintasi Kecamatan Singaparna sudah final, para kepala desa harus mengedukasi masyarakat untuk mewaspadai makelar tanah biar tidak rugi. Masyarakat harus menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait harga pembebasan tanah untuk tol tersebut.
Yana memahami bahwa jual-beli tanah merupakan hak personal. Pemerintah tidak bisa mengintervensi. Namun, masyarakat disarankan untuk tidak tergiur iming-iming keuntungan penjualan tanah saat ini. Jika nanti dijual ke pemerintah bisa saja lebih untung. ”Dikhawatirkan masyarakat yang memang betul membutuhkan tergiur oleh iming-iming penawaran dari berbagai pihak yang memanfaatkan situasi dengan mengatasnamakan ini-itu,” tuturnya.
Menurut dia, terdapat empat desa di Kecamatan Singaparna yang masuk rencana jalur Tol Getaci. Antara lain Desa Sukaherang, Cintaraja, Cikunir, dan Cikadongdong.
Dia bersyukur sejauh ini di kecamatannya tidak ada gejolak masyarakat terkait pembangunan Tol Getaci. Terutama dari kalangan menengah ke atas. Mereka kemungkinan masih menunggu informasi resmi dari pemerintah. ”Atas nama pemerintah kecamatan belum ada yang datang membahas terkait rencana pembangunan jalan tol tersebut,” ucapnya.