Terkenal Dengan Citra Negatif, Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Mutlak Harus Dibongkar

Terkenal Dengan Citra Negatif, Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Mutlak Harus Dibongkar
Seorang pelajar melintas di Kawasan eks terminal Cilembang diusulkan warga agar dibongkar karena kerap disalahgunakan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Eks Terminal Cilembang saat ini terkenal dengan hal negatif sehingga harus dirombak. Supaya area tersebut tidak lagi disalahgunakan baik untuk peredaran miras sampai dengan transaksi daging anjing.

Tokoh Ulama Tasikmalaya KH Muhammad Yan-Yan Albayani SkomI MPd mengaku geram dengan kondisi eks terminal Cilembang saat ini. Karena sudah beberapa kali kawasan itu malam disalahgunakan untuk hal negatif. “Peredaran miras, transaksi pelacuran,” ujarnya kepada Radartasik.id, Rabu (1/11/2023).

Apalagi ketika ada temuan warga setempat soal adanya transaksi daging anjing. Tentunya hal ini tidak sesuai dengan kultur dari masyarakat Kota Tasikmalaya. “Mirisnya dipakai juga untuk transaksi anjing untuk dikonsumsi,” ucapnya.

Baca Juga:PEDAS! Harga Cabai Rawit Tembus Rp 120 Ribu di TasikmalayaHoaks dan Ujaran Kebencian Mengancam Pemilu 2024, Bawaslu Kota Tasikmalaya Butuh Peran media

Pihaknya sudah beberapa kali meminta Pemkab Tasikmalaya untuk membongkar bangunan eks terminal Cilembang agar rata dengan tanah. Tentunya hal tersebut bukan tanpa dasar. “Agar tidak digunakan ajang kemaksiatan,” katanya.

Pemkab pun semestinya bisa mengelola aset tersebut untuk hal yang lebih bermanfaat. Karena efek dari penyalahgunaan eks terminal Cilembang itu berdampak kepada lingkungan di sekitarnya. “Aset milik Pemkab, tapi karena kondisinya di Kota Tasikmalaya maka dari itu perlu mendengar aspirasi warga kota,” ujarnya.

Lebih bagus lagi jika aset tersebut diserahkan ke Pemkot Tasikmalaya. Karena menurutnya Pemkot bisa lebih bertanggungjawab untuk pemanfaatannya. “Syukur-syukur bisa diserahkan ke kota,” ucapnya.

Diakuinya bahwa pekerjaan yang dilakukan pemerintah tentunya berbasiskan anggaran yang tersedia. Ketika memang kendalanya masalah anggaran, menurutnya pelaksanaannya bisa menerapkan sistem gotong royong. “Kami siap bergotong royong untuk meratakannya, agar tidak jadi ajang kemaksiatan,” ucapnya.

Salah seorang warga yang beraktivitas di eks terminal Cilembang, Undang (57) mengaku sempat mendengar informasi aktivitas jual beli daging anjing. Namun dia sendiri tidak mengetahui pasti di mana lokasi tepatnya. “Pernah dengar saja,” ucapnya.

Soal pembongkaran, menurutnya akan lebih bijak jika yang ditindak adalah akar permasalahannya. Jika memang soal jual beli daging anjing, maka tidak perlu semua terkena dampak. “Karena kalau dirobohkan dan dikosongkan, justru khawatir lebih disalahgunakan karena sepi” ujarnya.

0 Komentar