RSIA Bantah Dugaan Praktik Aborsi, Kondisi Pasien Sudah Pendarahan Dengan Kondisi Darurat dan Kejadian Sudah 1 Tahun Lalu

Bantah Dugaan Praktik Aborsi
Perwakilan RSIA, Putri Zahra
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) bantah dugaan praktik aborsi. Operasi pengangkatan janin dilakukan karena kondisinya tidak berkembang dan tidak bernyawa.

Perwakilan RSIA, Putri Zahra meluruskan perkara perselingkuhan yang berkembang dugaan ke dugaan aborsi. Dalam hal ini pihaknya membantah melaksanakan operasi kuret yang sengaja dilakukan untuk menggugurkan kandungan. “Informasi itu tidak benar,” ucapnya kepada Radartasik.id, Selasa (1/8/2023).

Putri menerangkan bahwa peristiwa itu terjadi sudah setahun, tepatnya 28 Juni 2022. Di mana pihaknya kedatangan pasien dengan inisial S yang bermasalah dengan kondisi kandungannya. “Dia datang ke sini sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:Ini Ulama Yang Disiapkan Sebagai Pengganti Ketua MUI Kota Tasikmalaya, Pasca Kegaduhan Al ZaytunBuntut Al-Zaytun, Ketua MUI Kota Tasikmalaya Dilengserkan Pengurus Harian

Pihaknya mendapatkan rekomendasi dokter kandungan di salah satu klinik. Di mana dia harus menjalani operasi kuret atau pengangkatan janin. “Namun kami pun melakukan pemeriksaan juga di sini,” ucapnya.

Hasil dari pemeriksaan, kandungan S memang tidak berkembang. Bahkan sudah pendarahan sehingga mengharuskan pihak medis melakukan penindakan pengangkatan janin. “Janinnya memang tidak berkembang, tidak hidup,” tuturnya.

Disinggung soal izin suami, saat itu S mengaku sudah menghubungi suaminya. Namun di samping itu, kondisi S sendiri dinilai sudah darurat dan perlu sesegera mungkin menjalani operasi. “Kondisinya emergency dan harus sesegera mungkin,” tuturnya.

Maka dari itu pihak RSIA membantah telah memfasilitasi pengguguran kandungan secara sengaja. Karena tindakan operasi kuret dilakukan dengan kondisi janin yang tidak hidup.

Disinggung soal adanya dugaan S yang sebelumnya sengaja mengonsumsi obat khusus pengugur kandungan, pihaknya tidak tahu menahu. Yang pasti, saat S datang ke RSIA kondisi janin memang tidak berkembang. “Itu sudah di luar kapasitas kami,” ucapnya.

Pihaknya pun kaget ketika dipanggil dan diperiksa oleh pihak kepolisian beberapa pekan lalu. Pasalnya peristiwa operasi itu dilakukan sudah setahun yang lalu  dan baru dipersoalkan sekarang.(*)

0 Komentar