GARUT, RADARTASIK.ID – Wacana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jalan Ahmad Yani kembali bergulir. Terbaru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memutuskan untuk merelokasi PKL Jalan Ahmad Yani ke Jalan Pasar Baru.
Semula, pemkab akan merelokasi PKL Jalan Ahmad Yani ke Jalan Ciledug. Namun dengan berbagai pertimbangan tim penataan, akhirnya relokasi akan dilakukan ke Jalan Pasar Baru.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengatakan, perpindahan lokasi relokasi melihat berbagai pertimbangan. ”Kami melihat ada alternatif tempat yang lebih tepat,” ucapnya, Selasa, 17 Juli 2024.
Baca Juga:Dihormati Real Madrid, Kylian Mbappe: Saya Melihat Keluarga Saya Bahagia, Ibu Saya yang Sedang MenangisDikenalkan Real Madrid, Kylian Mbappe Bicarakan Impiannya, Cristiano Ronaldo, Vinicius Junior, dan Endrick
Ia menilai, Jalan Pasar Baru lebih tepat dan dapat diterima berbagai pihak, termasuk PKL itu sendiri.
Sebelumnya memang pemerintah daerah mempunyai beberapa opsi tempat yang akan dijadikan tempat relokasi PKL seperti gedung Bale Paminton, Gedung Lasminingrat, Jalan Ciledug.
”Pasar Baru menjadi alternatif terbaik barangkali untuk relokasi saat ini,” katanya.
Para PKL Jalan Ahmad Yani, kata Ridwan, sudah melakukan musyawarah dan pertemuan dengan PKL di Jalan Pasar Baru. Mereka sepakat dengan relokasi PKL Ahmad Yani ke Pasar Baru.
Ridwan menjelaskan, jika tidak ada halangan maka pada 20 Juli semua sudah pindah ke Jalan Pasar Baru.
”Mudah-mudahan di tanggal 20 bulan ini semua dapat melaksanakan dan para pengurus saat ini sedang berbenah melaksanakan persiapan,” katanya.
Pihaknya pun bekerja sama dengan salah satu perbankan untuk penyediaan sarana prasarana berupa tenda yang akan digunakan para pedagang kaki lima.
Baca Juga:Selamat Datang di Real Madrid, Kylian Mbappe Keluar dan Bernabeu Bergetar2 Kunci dari Kang Syarif Bastaman untuk Kemajuan Kota Tasik, Awal Agustus Bakal Kopi Darat
Jumlah PKL yang akan direlokasi nantinya sejumlah 312 PKL Jalan Ahmad Yani mulai dari pertigaan Apotek Sari sampai perempatan Asia. ”Data awal itu sekitar 790-an, setelah diverifikasi yang eksisting yang aktif itu sejumlah 312 pedagang,” pungkasnya. (Agi Sugiana)