PPDB SD Kota Tasikmalaya: Tes Calistung Dilarang, Diutamakan Kesiapan Belajar Siswa

PPDB SD Kota Tasikmalaya: Tes Calistung Dilarang, Diutamakan Kesiapan Belajar Siswa
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun ajaran 2023/2024 jenjang SD dimulai pekan ini di Kota Tasikmalaya. Dalam seleksinya pihak sekolah dilarang menggunakan persyaratan baca tulis dan hitung (calistung) kepada calon siswa.

Untuk mencegah hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan sosialisasi dan advokasi kebijakan bidang pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya di SDN Siluman 2 Kota Tasikmalaya, Jumat (7/7/2023).

Dalam acara sosialisasi tersebut, salah satunya disampaikan kepada perwakilan para kepala SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya di setiap kecamatan, untuk tidak membuka seleksi atau tes Calistung sebagai syarat para calon siswa baru dalam pelaksanaan PPDB SD yang mulai dilaksanakan pekan ini.

Baca Juga:Toko Jaya Abadi Tasikmalaya Rajanya Helm Cross KerenSMA Negeri 2 Tasikmalaya Tingkatkan Kompetensi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Indra Risdianto menjelaskan, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya telah menyampaikan dan menekankan kepada para kepala SD, salah satunya tidak menggunakan seleksi Calistung sebagai syarat dalam PPDB ini.

“Iya kita sudah sampaikan kepada para kepala SD, dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi kebijakan bidang pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ini,” terang Indra, kepada Radar, Jumat (7/7/2023).

Menurutnya, dalam PPDB jenjang SD ini, tes Calistung termasuk apapun itu bentuknya dilarang dilaksanakanan. Sekolah harus mengutamakan kepada kelengkapan administrasi, kematangan dan kesiapan calon siswa SD baru untuk sekolah.

“Jadi dalam PPDB jenjang SD ini, silahkan kepada orang tua calon peserta didik baru mendaftar sesuai kriteria persyaratan administrasi di sekolah. Salah satunya kesiapan calon siswa baru tersebut untuk sekolah,” ungkap dia.

Termasuk, mengedepankan membangun karakter, interaksi sosial dan empati calon peserta didik baru di lingkungan sekolah nya nanti selain kesiapan dan kematangannya untuk sekolah di SD, dengan usia masuknya enam tahun.

Dia mengingatkan, agar anak-anak atau siswa kelas 1-2 SDN ini jangan dulu diberikan pelajaran yang berat, akan tetapi lebih kepada pengenalan lingkungan sekolah dan cara berinteraksi dengan siswa lainnya.

0 Komentar