Mengancam UMKM dan Memicu Inflasi, Kalau Harga Cabai Rawit Tak Kunjung Terkendali

Mengancam UMKM dan Memicu Inflasi, Kalau Harga Cabai Rawit Tak Kunjung Terkendali
Pedagang Pasar Pancasila menjajalkan daganganm cabai yang harganya terus naik. (foto : Rangga Jatnika/Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kenaikan harga cabai rawit akan berdampak ke dunia usaha, khususnya mengancam  UMKM di sektor kuliner. Di sisi lain, harga yang tidak kunjung stabil juga memicu kenaikan inflasi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya H Abun Bunyamin mengatakan bahwa Kota Tasikmalaya memiliki banyak pelaku usaha di bidang kuliner. Salah satu ciri khas kulinernya yakni sambal atau rasa pedas. “Tasik kan terkenal dengan kulinernya, dan salah satu daya tariknya di sambal atau yang pedas-pedas,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu (8/11/2023).

Mahalnya harga cabai rawit tentu membuat para pelaku usaha kuliner dihadapkan dengan hal dilematis. Antara menaikan harga, atau mengurangi kuantitas produk yang dijual. “Kalau menaikan harga sepertinya akan berat, paling masuk akal ya kuantitasnya dikurangi,” ujarnya.

Baca Juga:CT Scan Masih Rusak, Banyak Pasien RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Terpaksa Harus Bolak-BalikGak Bahaya Ta? Harga Cabai Rawit Bisa Terus-Terusan Naik Sampai Akhir Tahun 2023

Secara keuntungan, tentunya hal itu berdampak pada kerugian bagi dunia usaha. Namun bagaimana pun pelaku usaha harus mampu bertahan dengan kondisi saat ini. “Otomatis keuntungan jadi berkurang,” ucapnya.

Ketika tidak harga cabai rawit tidak kunjung turun, bukan hanya keuntungan yang berkurang. Menurutnya keberlangsungan usaha pun menjadi terancam. “Khususnya untuk UMKM kuliner, kalau yang pengusaha besar sepertinya tetap bisa bertahan,” katanya.

Di sisi lain, naiknya harga cabai rawit menurutnya jadi nilai positif untuk para petani. Di mana mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih di banding waktu normal. “Tapi itu pun harus dicek dulu, apa harga dari petaninya memang mahal,” terangnya.

Di samping plus minus mahalnya harga cabai rawit, tentunya secara umum tentunya harus disikapi pemerintah. Karena bisa memicu peningkatan inflasi di daerah. “Ya jelas kalau harganya terus mahal bisa meningkatkan inflasi,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa tidak bisa memungkiri mahalnya harga cabai berdampak pada UMKM di bidang kuliner. Pemerintah sudah berupaya dengan membangun gerakan ketahanan pangan. “Upaya dari pemerintah sudah ada, dengan setaman cinta,” terangnya.

0 Komentar