Leher Bocah di Ciamis Ini Mendapat 18 Jahitan Gegara Terjerat Benang Layangan Putus Saat Naik Motor, Siapa Tanggungjawab?

layangan putus
Foto Ilustrasi: pixabay
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Hati- hati bagi pengendara motor yang melintas ke jalan raya, karena bisa terjerat benang layangan.

Seperti kejadian yang menimpa Radit Faiha Permana (3) anak dari pasangan Odang dan Leni Lestari waga Dusun Cikadongdong RT.004/005 Desa Sukahaji Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

Bagian lehernya terjerat benang nilon layangan hingga dia harus dirujuk ke RS Permata Bunda Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Dicari! Lansia Berusia 80 Tahun di Kabupaten Ciamis Ini Menghilang dari Rumah, Sejak Jumat Belum KembaliMaiyah Lingkar Daulat Malaya: Setiap Pertemuan Adalah Jalan Menuju Kebahagiaan

Kepala Desa Sukahaji Aud Sunarya menyampaikan bahwa kejadian itu sebenarnya sudah lama. Yakni pada Selasa (1/8) sekitar pukul 16.30.

Korban saat itu dibonceng di depan menggunakan sepeda motor oleh sodaranya bernama Tia Komaria. Saat itu Tia juga membawa seorang anak kecil di belakang dan ibu korban.

Niatnya pergi dari rumah akan beli bensin ke Jalan Raya Cihairbeuti.

Namun ketika melintas dari arah utara di Jalan raya nasional Dusun Cikole Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti korban berteriak kesakitan sehingga pengendara berhenti.

Saat diperiksa, leher korban telah terbelit senar gelasan layangan dengan darah bercururan.

Melihat kejadian tersebut korban di bawa ke RS Permata Bunda dan leher Korban dijahit sebanyak 10 jahitan di dalam dan 18 jahitan di luar.

“Jadi korban sempat operasi dan kasian saat itu tidak ada BPJS juga. Namun untuk sekarang korban sehat dan membaik berada di rumahnya,”  terang dia.

Baca Juga:Komunitas Cermin Tasikmalaya Menjaga Kebudayaan dari Ancaman Kepunahan Akibat ModernisasiMengunjungi Objek Wisata Budaya Mandala Buleud di Kabupaten Tasikmalaya, Bisa Camping, Selfie dan Menggali Sejarah

Untuk menjalani operasi dan penjahitan itu keluarga korban harus mengeluarkan uang hingga Rp 8,5 juta.

Sebab, sang anak tidak terdaftar BPJS. Pihak desa pun berupaya membantu meringankan beban keluarga anak tersebut.

Termasuk juga para pengusaha juga yang membantu biaya operasinya.

“Saat ini pihak suster juga suka ada yang datang ke rumah kontrol jahitannya,” pungkasnya. (isr)

0 Komentar