HET Elpiji 3Kg Naik Jelang Ramadan, Disperindag Sebut Tak Secara Spontan

GARUT, RADARTASIK.ID – HET elpiji 3Kg naik menjelang Ramadan menjadi polemik di masyarakat. Beberapa menyayangkan kenaikan berbarengan dengan datangnya Ramadan yang selalu diikuti naiknya harga kebutuhan pokok.

Pakar ekonomi Kabupaten Garut Hendro Sugiarto SE, MM.KMT mengakui, HET elpiji 3Kg naik menjelang Ramadan memang kurang tepat. Sebab berbarengan dengan kebutuhan pokok yang juga naik.

“Memang jika menaikan saat ini agak kurang tepat. Karena Ramadan dipastikan harga kebutuhan pokok bakalan naik, sehingga jika menaikan HET gas elpiji, beban masyarakat akan bertambah,” ungkapnya, Kamis 23 Maret 2023.

Baca Juga: HET Elpiji 3Kg Naik Jelang Ramadan, Berapa Harganya di Garut?

Sudah Hampir Dua Minggu Naik

Terpisah, Kepala Disperindag ESDM Garut Nia Gania Karyana mengatakan, sudah hampir mendekati dua minggu HET elpiji 3Kg di pangkalan mengalami kenaikan menjadi Rp 19.500.

Dari harga awal Rp 16.500. Ia menuturkan, hal ini berdampak terhadap daya beli masyarakat.

“Saran, rekomendasi, dan kritikan telah kami terima. Kami menyadari betul apalagi menghadapi Ramadan ini tentu terkait daya beli masyarakat sangat memberatkan, apalagi harga pokok yang lain juga naik,” ucap Nia Gania Karyana, Rabu 22 Maret 2023.

Meski begitu, Nia Gania Karyana menerangkan, kenaikan harga tidak secara spontan. Namun sudah sejak dua tahun lalu Hiswana Migas mengajukan permohonan kenaikan harga kepada Pemkab Garut melalui Disperindag ESDM Garut.

Baca Juga: Kuramasan, Cara SMAN 24 Garut Menyambut Bulan Suci Ramadan

Namun saat itu pihaknya menolak karena situasi ekonomi Kabupaten Garut tidak sebaik saat ini. Setelah itu, imbuhnya, Hiswana Migas mengajukan permohonan kembali pada 26 April tahun 2022, namun pemerintah daerah kembali menolaknya.

“Nah berdasarkan hasil informasi dari berbagai pihak, hasil studi banding, hasil musyawarah, maka disampaikanlah oleh Hiswana atas naiknya operasional. Kita memahami karena HET yang lama sudah sejak 2015 tidak naik, otomatis sudah tujuh tahun harga eceran tertinggi itu bertengger di Rp 16.500,” ucapnya.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan Harga Kebutuhan Pokok Naik, DKP Kabupaten Garut Akan Gelar Pangan Murah

Ia mengungkapkan, selama tujuh tahun telah banyak harga kebutuhan yang naik. Di antaranya bahan bakar minyak (BBM), operasional, spare part, tarif listrik, UMR, dan yang lainnya sehingga berdampak terhadap operasional di tingkat agen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *