Ekspedisi Kampung Dumaring (3): Kepala Adat Diterkam Buaya Dua Kali, 5 Menit Bergulat di Dalam Air

Buaya
Kepala Adat Kampung Dumaring Muhamad Asri saat menceritakan pengalamannya di gigit buaya. (Soni Herdiawan / Radar TV)
0 Komentar

Serangan Buaya saat Ritual Adat

Warga Kampung Dumaring masih menjaga tradisi ritual adat yang diwarisi para leluhurnya. Ritual adat biasa dilaksanakan pada bulan Mei setelah masa panen. Lokasinya di Sungai Bakil dan pinggiran Sungai Dumaring.

Pada Mei 2021, ada peristiwa ritual adat yang menggegerkan masyarakat Kampung Dumaring. Belum pernah terjadi sebelumnya sejak ritual pascapanen itu digelar para leluhur.

Malam itu sekitar pukul 20.00 WIB, ritual adat digelar di Sungai Bakil. Ritual dipimpin oleh Kepala Adat Kampung Dumaring Muhamad Asri.

Baca Juga:Siswa-Siswi SMAN 11 Berau Antusias Ikuti Lomba Sayembara Karya dan Video Kreatif tentang Peduli LingkunganPara Pelajar SMAN 11 Berau Diajak Peduli Lingkungan melalui Lomba Sayembara Karya dan Video Kreatif

Asri turun ke Sungai Bakil melaksanakan ritualnya disaksikan oleh masyarakat. Beragam sesaji melengkapi ritual adat. Prosesi ritual tahap awal berjalan lancar. Menjelang selesai, masyarakat yang hadir membasuh muka dan tangannya dengan air Sungai Bakil.

Asri menjadi orang yang terakhir untuk menutup ritual. Ketika tangannya mengambil air dari Sungai Bakil untuk membasuh mukanya, tetiba tangan kanannya diterkam buaya. ”Saya langsung ditarik ke dalam air,” ujar Asri kepada Radar.

Asri menceritakan ketika ditarik ke dalam air oleh sang predator, dia langsung memeluk buaya dalam kondisi tangan kanan digigit. Dia mengikuti putaran buaya agar tangan kanannya tidak hancur. ”Peluk! Peluk terus (buayanya, Red). Ikuti (putarannya). Kalau dilawan (putarannya), hancur kita,” katanya.

Lebih kurang Asri bergulat di dalam air dengan buaya selama 5 menit. Selama itu, dia berupaya mencari cara untuk melumpuhkan sang predator. Tangan kirinya berupaya mencari titik lemah. Jari jemarinya menyentuh bagian mata buaya.

Asri langsung mencolok mata sang predator dengan jari jemari tangan kirinya sekuat mungkin. Akhirnya buaya melepas gigitannya pada tangan kanan sang kepala adat. ”(Si buaya) sakit rupanya. Lepas gigitannya. Lalu saya tarik tangan kanan saya. Tenggelam dia (buaya),” ujarnya seraya memperagakan adegan melepaskan diri dari buaya.

Lepas dari terkaman sang predator, Asri lalu berenang ke tepi Sungai Bakil. Ketika akan menepi, tiba-tiba kaki kanannya diterkam lagi oleh buaya. Kali ini dia buru-buru bertindak dengan menginjak kepala binatang reptil yang menerkam itu dengan kaki kirinya. ”Itu buayanya beda dengan yang pertama menggigit tangan saya,” ungkap Asri.

0 Komentar