Ekspedisi Kampung Dumaring (3): Kepala Adat Diterkam Buaya Dua Kali, 5 Menit Bergulat di Dalam Air

BERAU, RADARTASIK.ID – Malam itu, prosesi ritual adat Kampung Dumaring di Sungai Bakil mendekati akhir. Sang kepala adat Muhamad Asri hendak membasuh mukanya dengan air sungai. Tetiba buaya menerkam tangan kanannya. Ia dibawa ke dasar sungai.

Kampung Dumaring merupakan kampung/desa terluas dari seluruh 10 kampung di Kecamatan Talisayan Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Luas wilayahnya mencapai 302,69 kilometer persegi atau 29,49 persen dari luas total area Kecamatan Talisayan yang mencapai 1.026,44 kilometer persegi. Hal tersebut berdasarkan data dari katalog ”Kecamatan Talisayan Dalang Angka 2022” yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau.

Kampung Dumaring memiliki hutan desa seluas 5.141 hektare, tanah ulayat Tanah Patiraja seluas 673 hektare, Sungai Bakil beserta anak-anak sungainya—Sungai Sembeling dan Sungai Semuluk—406 hektare dan Sungai Dumaring seluas 208 hektare.

Baca juga: Ekspedisi Kampung Dumaring (1): Cendera Mata Pusaka Kujang Menandai Awal Perjumpaan dengan Para Tokoh Adat

Pemerintah Kampung (Pemkam) Dumaring mencatat jumlah penduduk Kampung Dumaring hingga Agustus 2023 mencapai 2.186 jiwa. Jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 9 RT menurut katalog BPS Kabupaten Berau 2022—tidak memiliki Rukun Warga (RW) juga dusun.

Warga Kampung Dumaring rata-rata bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. ”Ada lada, ada kelapa dalam. Tetapi yang lebih banyak, kita di sini yang mendominasi adalah perkebunan kelapa sawit mandiri,” ujar Kepala Kampung Dumaring Salehuddin kepada Radar.

Warga yang bekerja atau berkebun di sektor kelapa sawit di Kampung Dumaring mencapai sekitar 62 persen. Sisanya bekerja di sektor pertanian, perkebunan dan lainnya. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit ada yang dilakukan secara mandiri dan bermitra dengan perusahaan. ”Ada dua perusahaan (kelapa sawit) di sini,” kata Salehuddin.

Baca juga: Ekspedisi Kampung Dumaring (2): Lolongan Anjing, Mi Ayam, Tak Ada Angkutan Umum

Mayoritas penduduk di Kampung Dumaring beragama Islam. Persentasenya mencapai 60 persen. Sisanya beragama Kristen Katolik dan Kristen Protestan. ”Masjid ada dua, musala satu, gerejanya Katolik satu, Protestan satu,” ujar Kepala Kampung Dumaring.

Di Kampung Dumaring bukan hanya warga dari Suku Dayak—sebagai pribumi—saja yang tinggal. Ada juga masyarakat dari Suku Bugis, Makassar, Mandar, Jawa dan NTT. Semuanya rukun meskipun berbeda-beda suku dan agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *